Hubungan Karyoto Dengan Muhammad Suryo, Tersangka Korupsi Rel Kereta

Edisi: 26 Nov / Tanggal : 2023-11-26 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


DUA rumah tiga lantai yang berdiri berhadapan di Jalan Veteran, Yogyakarta, itu tak mencolok. Selain tanpa plang nama, salah satu rumah itu sepi. Pintu pagarnya bahkan terkunci. Padahal dua rumah tersebut tercatat milik PT Wira Jasa Persada dan PT Calista Perkasa Mulia. Kedua perusahaan kini sedang diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi karena diduga terseret korupsi proyek pembangunan rel kereta api.
Sewaktu Tempo menyambangi dua rumah itu pada Sabtu siang, 25 November lalu, beberapa orang tampak berkerumun di salah satu halaman rumah yang tercatat sebagai alamat PT Calista Perkasa. Sudaryanto, orang yang tercatat sebagai direktur, tak ada di kantor. Sigit, penjaga kantor, mengatakan Sudaryanto jarang ngantor. “Sabtu begini sepi,” katanya.
KPK menengarai kedua perusahaan itu dipakai pengusaha Muhammad Suryo untuk masuk ke proyek pembangunan rel kereta api di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Pada Kamis, 23 November lalu, seusai rapat gelar perkara, KPK menetapkan Suryo sebagai tersangka baru dalam perkara proyek ini. “Sudah kami putuskan dalam rapat ekspose perkara,” ujar Wakil Ketua KPK Johanis Tanak kepada Tempo, Jumat, 24 November lalu.
Nama Suryo sebenarnya tak ada dalam akta perusahaan PT Calista Perkasa Mulia ataupun PT Wira Jasa Persada. Selama ini pria 39 tahun itu dikenal sebagai pemilik PT Surya Karya Setiabudi. Dia menguasai 2.500 lembar saham dan menjabat komisaris di perusahaan itu.
Peran Suryo dalam proyek rel kereta api terendus pada pertengahan 2022. Pada saat itu Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Harno Trimadi dan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya bertemu dengan Suryo.


Baca:


Muhammad Suryo Berjejaring Hingga ke…

Keywords: KPKKementerian PerhubunganKereta ApiFirli BahuriKaryotoJalur Kereta ApiMuhammad SuryoKorupsi Rel Kereta Api
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…