Jaringan Internet Untuk Masyarakat Pelosok Desa
Edisi: 26 Nov / Tanggal : 2023-11-26 / Halaman : / Rubrik : IT / Penulis :
Saneh tersenyum bahagia. Senyumnya itu dia lontarkan kepada Rafka, cucunya yang terlihat di layar ponsel. Sambil memandang cucu kesayangannya, dia pun pelan-pelan mengajarkan Rafka urutan abjad. “Aa… Bb…,” ucap Saneh berharap sang cucu mengikuti ucapannya.
Kebahagiaan Saneh, diakui suaminya, Rusdi, dikarenakan istrinya itu dapat menyapa sang cucu yang tinggal di Desa Pandan Indah, Praya Barat, Lombok Tengah. Sementara mereka, sang kakek dan nenek, tinggal di Desa Pandan Tinggang, Kecamatan Prabarda, Lombok Tengah.
Lokasi rumah Rusdi yang tepat di belakang kantor Desa Pandan Tinggang membuatnya dengan leluasa dapat menelpon cucunya dengan jaringan internet secara gratis. Internet itu didapat dari program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), khususnya Bakti Akses Internet (Aksi). Berupa penyediaan akses internet melalui VSAT, radio link, dan fiber optik.
Selain Bakti Aksi, Bakti Kominfo memang memiki sejumlah program untuk mengurangi kesenjangan digital di wilayah Pelayanan Universal Telekomunikasi dan Informasi (WPUTI) di antaranya dengan menyediakan Palapa Ring, Satria-1, Bakti Sinyal (BTS), serta Program Ekosistem Digital.
“Saya menggunakan ponsel untuk telpon anak dan teman, serta baca-baca berita,” kata Rusdi. Kebetulan, lanjut dia, dia bekerja sebagai Panitia Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa. “Tentunya mempermudah komunikasi, walaupun tidak punya voucher internet, tapi bisa berkomunikasi terkait pekerjaan dengan lancar karena adanya internet gratis ini.”
“Kami sangat berterima kasih dengan Bakti Aksi, dengan adanya ini semua, pekerjaan menjadi lebih mudah dan terjangkau,” tambah dia. Manfaat lainnya, Rusdi menyebut, anak-anak yang pada awalnya tidak mampu membeli voucher semua berkumpul. Namun, Rusdi akan mengingatkan mereka untuk berhenti bermain jika waktunya shalat, mengaji, dan belajar.
Manfaat internet gratis dari Bakti Aksi juga dirasakan Sariwatul dan Sariah yang bergantian menjual gorengan dari Pukul 07.00 – 18.00 WITA. “Kalau lagi banyak yang kumpul bisa sampai Pukul 22.00 WITA,” ujar Sariwatul.
Sudah menjual gorengan…
Keywords: Tempo, 
Rp. 15.000
Artikel Majalah Text Lainnya
S
I
P