Melihat Dari Dekat Latihan Perang Tentara Ukraina Di Inggris Selatan
Edisi: 10 Des / Tanggal : 2023-12-10 / Halaman : / Rubrik : INT / Penulis :
TAK kurang dari 75 drone Shahed buatan Iran menghujani ibu kota Ukraina, Kyiv, dan lima kota lain, yang memicu raungan sirene panjang pada Sabtu, 25 November lalu. Menurut Angkatan Udara Ukraina, militer Rusia meluncurkan drone itu dari Krasnodar Krai, wilayah Kaukasus Utara di Rusia selatan. Militer Ukraina mengklaim telah menembak jatuh 74 dari 75 pesawat tak berawak tersebut.
Serangan tersebut menyebabkan setidaknya dua orang terluka serta beberapa bangunan perumahan dan non-perumahan rusak di enam kota. Menurut Kyiv Independent, serangan tersebut berlangsung selama enam jam dan menjadi serangan terhebat terhadap Kyiv sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022.
Serangan ini menandakan bahwa perang Rusia-Ukraina masih jauh dari berakhir. Hingga November lalu, tak kurang dari 10 ribu warga sipil Ukraina tewas dan lebih dari 6 juta orang mengungsi. Jumlah nyawa melayang dari militer kedua negara ditaksir sebanyak 100-200 ribu jiwa.
Amerika Serikat, dalam siaran pers pada Jumat, 3 November lalu, menegaskan komitmennya untuk memberi Ukraina kemampuan yang dibutuhkan buat mempertahankan diri dan mencegah agresi Rusia di masa depan. Komitmen yang sama disampaikan Menteri Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam sebuah pertemuan pada awal Oktober lalu.
Dukungan terbaru Inggris disampaikan oleh Menteri Luar Negeri David Cameron saat berkunjung ke Kyiv pada Kamis, 16 November lalu. “Kami akan terus memberi Anda dukungan moral, diplomatik, dan ekonomi. Tapi yang terpenting adalah dukungan militer yang Anda perlukan,” kata mantan Perdana Menteri Inggris itu, seperti dilansir The Guardian.
Sikap Inggris yang tak akan berhenti membela Ukraina juga disampaikan diplomatnya kepada wartawan Indonesia, India, dan Kenya di kantor Kementerian Luar Negeri Inggris di London pada Kamis, 30 November lalu. Bagi Inggris, invasi Rusia itu tidak hanya mengancam keamanan Euro-Atlantik, tapi juga menjadi pendorong kenaikan harga pangan dan energi serta inflasi dunia.
Rusia, menurut diplomat senior itu, menanggung kerugian tidak sedikit akibat petualangan militernya tersebut. “Kami yakin Rusia dapat mengakhiri perang ini dengan menarik pasukannya sekarang. Namun tidak ada tanda-tanda Presiden Putin menyerah pada tujuannya untuk menaklukkan Ukraina,” ujarnya sembari menambahkan soal sanksi ekonomi yang juga diberlakukan sekutu Ukraina untuk menyetop pendanaan perang Rusia.
Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa menjadi penyokong terbesar Ukraina. Menurut data Kiel Institute for the World Economy, komitmen bantuan kemanusiaan hingga militer kepada Ukraina sampai Oktober lalu sebesar 241,5 miliar euro. Selain bantuan kemanusiaan dan persenjataan, dukungan itu berupa pelatihan militer melalui Operasi Interflex. Pelatihan ini…
Keywords: Amerika Serikat, Ukraina, Perang Rusia-Ukraina, Uni Eropa, David Cameron, Tentara Ukraina, Latihan Perang, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…