Penjelasan Moeldoko Soal Standar Charger Mobil Listrik Wuling
Edisi: 24 Des / Tanggal : 2023-12-24 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
JABATAN Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) membuat Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terlibat dalam sejumlah masalah kendaraan listrik. Salah satunya soal perangkat pengisi daya atau charger kendaraan listrik buatan Wuling yang beredar di pasar tapi tak memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI).
Moeldoko disebut-sebut menyurati sejumlah pejabat untuk meloloskan charger GB/T yang dipakai Wuling dalam daftar produk yang memenuhi syarat SNI.
Ketika ditemui di Kantor Staf Presiden, Gedung Bina Graha, kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, pada 21 Desember 2023, Moeldoko memaparkan aneka persoalan dalam industri kendaraan listrik, termasuk alasannya membantu Wuling.
Moeldoko mengajak sejumlah stafnya serta Sekretaris Jenderal Periklindo Tenggono Chuandra Phoa ketika bertemu Fery Firmansyah, Retno Sulistyowati, Aisha Shaidra, Khairul Anam, dan fotografer Subekti dari Tempo:
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di SPKLU Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 21 Desember 2023. Tempo/Subekti
Seperti apa persoalan yang terjadi pada sistem charger kendaraan listrik?
Soal SPKLU (stasiun pengisian kendaraan listrik umum) memang menjadi perdebatan. Mengapa kita mesti pusing karena ada dua aliran (charger kendaraan listrik), Eropa dan Cina? Eropa memakai CCS2 dan Cina GB/T. Masing-masing punya teknologi. Tidak bisa juga kita paksa mereka masuk ke Indonesia dengan charger jenis tertentu saja. Inilah persoalannya.
Mengapa Periklindo malah memperjuangkan charger GB/T, seperti yang dipakai Wuling?
Ada beberapa sebab. Satu, masalah populasi, karena Wuling paling banyak penggunanya. Populasi Wuling (Air ev) sudah 20 ribu. Yang baru meluncur (Wuling Binguo), SPK-nya (surat pemesanan kendaraan) sudah sekitar 3.000. Karena itu, Periklindo memperjuangkan GB/T masuk SNI. Masalah kedua ada pada harga. Charger CCS2 cukup mahal. Perbandingannya, GB/T berkapasitas daya 180 kilowatt biayanya US$ 15 ribu, sedangkan CCS2 berkapasitas 80 kilowatt bisa mencapai US$ 19…
Keywords: Mobil Listrik, Moeldoko, Kendaraan Listrik, Charging Station, Wuling, Charger, Charger Mobil Listrik, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…