Film Kunjungan Jawaharlal Nehru Ke Indonesia Pada 1950
Edisi: 24 Des / Tanggal : 2023-12-24 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :
RIBUAN warga Jakarta menyambut dan mengelu-elukan Presiden Sukarno dan Perdana Menteri India Pandit Jawaharlal Nehru dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Istana Negara. Tentara dengan senjata lengkap mengawal rombongan dua kepala negara itu.
Kapal penjelajah ringan INS Delhi merapat ke Tanjung Priok pada 7 Juni 1950. Nehru berdiri di dek berpagar tali didampingi putrinya, Indira Gandhi, dan dua cucunya. Dengan wajah semringah, Nehru melambaikan tangan kepada ribuan orang Jakarta dan komunitas India yang bersiap menyambutnya di darat.
Dalam film hitam-putih berdurasi 60 menit itu, narator menjelaskan bahwa Nehru datang ke Jakarta memenuhi undangan Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) Sukarno dan Wakil Presiden-Perdana Menteri Mohammad Hatta. Ia dijadwalkan berkunjung dan berkeliling di Indonesia selama sepuluh hari. Di ujung tangga kapal, Sukarno dan Hatta menyambutnya dengan pelukan. Juga Gubernur Militer Jakarta Kolonel Daan Jahja yang menyalaminya dengan hormat.
Foto-foto kedatangan Nehru serta iring-iringan dan sambutan gempita penduduk Jakarta terabadikan dalam foto yang tersimpan di arsip Indonesia Press Photo Services atau IPPHOS di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Perpustakaan Nasional, dan Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (KITLV). Yang tak banyak orang tahu, kunjungan Nehru itu terdokumentasi dalam film.
Perdana Menteri Jawaharlal Nehru dan rombongan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok disambut Presiden Soekarno dan Kepala Protokol Mr. Kusumo Utojo (kiri) dan Gubernur Militer Daan Jahja (kanan), Juni 1950. Dok. ANRI
Pada 5 Desember 2023, ANRI memutar arsip berharga itu di Gedung C. Film berjudul Pandit Nehru Visits Indonesia tersebut sudah dialihkan menjadi dokumen digital yang diserahkan oleh Kedutaan Besar Australia. Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, saat menyerahkan film itu kepada pelaksana tugas Kepala Arsip, Imam Gunarto, mengatakan bahwa film tersebut dokumen penting setelah Indonesia merdeka. “Kami merasa terhormat menyerahkan salinan film ini,” katanya.
Williams menambahkan, arsip film ini bisa menjadi sumber informasi penting bagi generasi Indonesia, Australia, dan India di masa datang. “Arsip audiovisual ini akan memperkaya koleksi kami, koleksi arsip yang sangat unik,” ujar…
Keywords: India, Sukarno, Bung Hatta | Mohammad Hatta, Jawaharlal Nehru, Hubungan Indonesia-India, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…