Retrospeksi Perjalanan Seni Rupa Made Djirna
Edisi: 31 Des / Tanggal : 2023-12-31 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
PERUPA Made Djirna, 66 tahun, merayakan pengujung 2023 dengan pameran tunggal, menghadirkan karya-karyanya selama 1992-2022. Walau mengusung tajuk "Retrospective", perhelatan di Agung Rai Museum of Art (ARMA), Ubud, Bali, ini tidak sepenuhnya mencerminkan pergulatan kreatif dan capaian seniman lintas masa itu.
Pameran retrospektif adalah unjuk karya terpilih, diharapkan menggambarkan perjalanan cipta seorang seniman atau kelompok seni dalam kurun waktu tertentu. Namun Made Djirna, dalam ekshibisi yang berlangsung selama 18 Desember 2023-7 Januari 2024 ini, boleh dikatakan hanya menampilkan 40 karya lukisan dua dimensi dan dua di antaranya ragam mixed-media wall installation (1996) dengan rupa bentuk yang mengingatkan pada karya art brut.
Seniman lulusan Akademi Seni Rupa Indonesia (kini Institut Seni Indonesia) Yogyakarta 1985 yang lahir di Kedewatan, Bali, ini dikenal akan kreativitasnya yang lintas batas dengan beragam medium/media. Djirna tidak hanya merunut pencarian dirinya pada karya lukis, tapi juga mengelaborasi kemungkinan cipta patung, instalasi, atau karya tiga dimensi lain berikut aneka medium pilihannya: batu, kayu, dan benda-benda alami di lingkungan yang menggoda kegelisahan eksistensialnya.
Kreativitas Djirna yang lintas batas ini menonjol dalam sejumlah karyanya, antara lain instalasi bertajuk Akah dalam pameran ArtJog 2023 di Jogja National Museum dan Melampaui Batas di Singapore Biennale 2016, Singapore Art Museum, Singapura.
Bunga 2002 karya Made Djirna. Dok. Agung Rai Museum of Art (ARMA)…
Keywords: Pameran Tunggal, Pameran Seni Rupa, Kaleidoskop 2023, Made Djirna, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.