Apa Itu Spogomi, Olimpiade Memungut Sampah
Edisi: 31 Des / Tanggal : 2023-12-31 / Halaman : / Rubrik : OR / Penulis :
RASA kagum dan sedih bercampur dalam hati Siti Haroyani, 56 tahun, yang pertama kali menginjakkan kaki di Jepang. Kondisi Tokyo yang sangat bersih itu berbeda jauh dengan kampung Haroyani di Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Namun ia sedih karena susahnya menemukan sampah ketika mengikuti kejuaraan dunia memungut sampah atau Spogomi World Cup 2023 yang berlangsung pada 22 November 2023.
“Pas di Jepang, kami kesulitan mencari sampah karena bersih banget, tak seperti di Indonesia,” kata Yani—sapaan Siti Haroyani—melalui sambungan telepon, 26 Desember 2023. Yani bersama Nuraini dan Neneng Sopiyati tergabung dalam Tim Berlian mewakili Indonesia dalam Olimpiade memungut sampah pertama di dunia yang diikuti 21 negara itu. Berlian adalah nama bank sampah yang didirikan Yani dan tim, kependekan dari “Beraksi Peduli Lingkungan”.
Indonesia yang pertama menggelar kualifikasi spogomi di antara peserta di seluruh dunia. Penyelenggara Spogomi Indonesia, Yayasan Nippon atau Nippon Zaidan, bekerja sama dengan Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Selatan. Kualifikasi itu diselenggarakan di Desa Wisata Kedung Gede, Lenteng Agung, pada 18 Maret 2023. Nuraini yang mendorong Yani dan Neneng mengikuti kualifikasi itu. “Awal ikut spogomi karena kebetulan diadakan di lingkungan RW 04,” ujar Nuraini melalui pesan WhatsApp, 26 Desember 2023.
Perempuan yang lahir di Jakarta, 8 Juni 1975, ini sempat tak tertarik mengikuti lomba tersebut. “Cuma, karena dukungan dari teman-teman, saya jadi semangat,” ujarnya. Ibu dua orang anak ini pun tidak punya persiapan khusus untuk mengikuti lomba tersebut. Ia merasa aktivitasnya di Bank Sampah Berlian sudah cukup menjadi modal untuk ikut perlombaan. “Kami bertiga itu aktivitasnya di bank sampah. Jadi kalau urusan pemilahan sampah sudah tahu, lah,” ucap Ai—sapaan Nuraini.
Ai mengatakan, di Spogomi World Cup 2023, Tim Berlian berada di peringkat ke-20. Namun ia lupa berapa volume sampah yang berhasil dikumpulkan. Menurut situs PR Times yang menjadi kanal informasi resmi Spogomi.or.jp, Spogomi World Cup 2023 berlangsung di area jalan antara Stasiun Shibuya dan Stasiun Omotesando. Perlombaan terbagi dalam dua sesi yang masing-masing berdurasi 45 menit dengan jeda 20 menit. Peserta memungut sampah dan memilahnya sesuai dengan kategori. Poin dihitung berdasarkan berat timbangan sampah yang terkumpul.
Tim The North Will Rise Again…
Keywords: Jepang, Olimpiade , Bank Sampah, Pemilahan Sampah, Spogomi, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…