Airlangga
Edisi: 31 Des / Tanggal : 2023-12-31 / Halaman : / Rubrik : MA / Penulis :
TAK ada catatan tentang apa yang terjadi hari itu, 1.000 tahun yang lalu di Kediri. Hanya diketahui bahwa di tahun 1045 itu Airlangga turun takhta. Baginda yang baru berusia 43 tahun itu meninggalkan istana. Ia pergi ke hutan. Ia memutuskan untuk jadi pertapa.
Tak seorang pun kini tahu apa yang mendorongnya. Airlangga raja yang berhasil. Di awal abad ke-11, menurut sebuah prasasti, Kerajaan Kediri di Jawa Timur hancur. Bencana itu disebut “pralaya”. Sebuah kerajaan kecil di Lwaram memberontak, merusak Watugaluh, ibu kota. Raja Dharmawangsa dibunuh bersama semua anggota dinasti Ishana. Hanya Airlangga, waktu itu berusia 16, persis sedang dalam pesta perkawinannya, yang lolos.
Dikawal Narottama, pengiringnya, ia melarikan diri ke arah barat. Di Vanagiri (sekarang Wonogiri), pangeran itu berhenti, menyamar sebagai pertapa. Ia menunggu dengan cerdik. Perlahan-lahan, pada 1019, ia berhasil mengumpulkan dukungan para bupati yang masih setia kepada dinasti Ishana. Ia persatukan semua wilayah bekas kerajaan Mataram, dan mendirikan sebuah kerajaan baru, Kahuripan…
Keywords: Mataram, Airlangga, Machiavelli, Kerajaan Kediri, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Angst
2023-03-12angst, bagi para pemikir eksistensialis, adalah anak kandung absurditas hidup. bagaimana memaknainya?
Bukan Hiduplah Jika Tak Terus Bergerak
2023-03-19barat atau timur tak ada sebagai esensi. keduanya ada sebagai "fakta linguistik”.
Russkiy Mir
2023-03-26mereka menyebutnya rasisme berkedok ketuhanan. russkiy mir memunculkan totalitarianisme masa lalu.