Obituari Ignas Kleden: Cendekiawan Kritis, Ayah Humoris

Edisi: 28 Jan / Tanggal : 2024-01-28 / Halaman : / Rubrik : OBI / Penulis :


KABAR duka itu datang dari Rumah Sakit Dr Suyoto, Jakarta Selatan. Sosiolog Ignas Kleden wafat pada Senin, 22 Januari 2024, pukul 03.46, setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit tersebut selama sepekan karena gangguan ginjal yang ia derita dua tahun terakhir.
Ignas berpulang pada usia 75 tahun. Ignas meninggalkan seorang istri, Ninuk Kleden-Probonegoro, yang merupakan antropolog; seorang anak laki-laki, Paskal Kleden; dan menantunya, Trisna Adiwibowo.
Kita kehilangan sosok intelektual yang mengabdikan hampir seluruh hidupnya dalam dunia kepenulisan. Ia seorang cendekiawan dan sosiolog yang kritis serta independen. Ignas dikenal luas lewat tulisan-tulisan kritiknya yang tajam yang berlandaskan teori sosial dan filsafat.
Menurut Paskal, anak tunggal Ignas, ayahnya dirawat di Rumah Sakit Dr Suyoto sejak 16 Desember 2023 dan perlu rutin menjalani cuci darah. Ignas sempat pulang untuk merayakan Natal di rumah. Namun ia harus kembali dirawat karena kondisinya melemah. “Kondisi kesehatannya memburuk tujuh bulan terakhir,” kata Paskal kepada Tempo, 22 Januari 2024.
Paskal mengaku sangat kehilangan sosok ayah yang hangat, humoris, dan inspiratif. Salah satu kebiasaan yang kerap mereka lakukan adalah menonton film laga, terutama yang memuat banyak unsur bela diri. Aktor Bruce Lee salah satu jagoan sang ayah. “Kami biasanya berdiskusi seru membahas adegan-adegan pertarungan dalam film yang kami tonton,” ujar Paskal, yang baru saja meraih gelar doktor di bidang kebijakan publik dari Australian National University pada Desember 2023.
Kesukaan pada film laga, tutur Paskal, berawal dari ketertarikan sang ayah pada dunia bela diri. Ignas tertarik pada kemahiran ayahnya, Yohanes Djuan Kleden, dalam seni bela diri.
Dalam hal makanan, Ignas sangat menyukai ikan goreng. Ia kurang menyenangi makanan seperti bakso dan mi ayam karena, sebagai orang Indonesia timur, lidahnya tidak familier. Namun, saat kesehatannya menurun dua tahun terakhir dan dokter melarang kedua makanan tersebut, Ignas justru mulai menggemari sajian itu. 
“Saya sering diminta ayah beli mi ayam. Dan ibu saya akan marah,” tutur Paskal. Menurut Paskal, ibunya, Ninuk, memang sangat ketat dalam menjaga kesehatan Ignas.
Ignas juga dikenal sebagai penyayang binatang. Di rumahnya di Bintaro, Tangerang Selatan, ia memiliki seekor kucing yang sangat dekat dengan dirinya. Namanya Okat. Nama itu diambil dari warna bulu kucing tersebut, cokelat. Ignas memelihara kucing kampung itu sejak 2016, yang awalnya kerap mampir ke rumahnya untuk mencari makan.
Saking dekatnya, saat Ignas menonton acara televisi, Okat selalu duduk mendampingi. Okat selalu menyandarkan kepalanya pada kaki Ignas. Bahkan, menurut Paskal, saat ayahnya mulai sakit dan masih dirawat di rumah, Okat ikut menemaninya. “Itu kucing kesayangan beliau,” ucap Paskal.

•••
LAHIR di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, 19 Mei 1948, Ignas Kleden adalah anak kelima dari 13 bersaudara—tiga saudaranya meninggal sewaktu bayi—pasangan Yohanes Djuan Kleden, guru kepala sekolah dasar, dan Katarina Sabu Hadjon. Setelah mengenyam pendidikan Seminari Menengah San Dominggo, Hokeng, Flores Timur, Ignas melanjutkan studi ke Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Ledalero, Maumere.
Lulus dari Ledalero,…

Keywords: ObituariTempoIgnas KledenMajalah Basis
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…