Strategi Pemerintah Agar Konsolidasi Bumn Berjalan
Edisi: 24 Mar / Tanggal : 2024-03-24 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :
DUA agenda bakal digeber sekaligus dalam waktu dekat. Sahibulhajat, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, akan mengundang Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat dalam dua focus group discussion yang membahas rencana konsolidasi sejumlah perusahaan pelat merah. “Saya rasa masih ada waktu bersama Komisi VI,” katanya dalam rapat kerja dengan komisi DPR yang antara lain mengurusi BUMN itu di Jakarta, 19 Maret 2024.
Waktu Erick sebagai Menteri BUMN tersisa tujuh bulan, sebelum masa kerja Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo berakhir pada Oktober 2024. Adapun para anggota DPR akan mengakhiri tugas pada September mendatang.
Menurut Erick, dua topik krusial yang perlu segera dibicarakan berhubungan dengan peta jalan transformasi perusahaan negara. Pemerintah ingin mengurangi jumlah BUMN dari 41 saat ini menjadi 30 saja. Kementerian BUMN akan mengelompokkan BUMN sesuai dengan peta jalan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, di masa depan BUMN bisa lebih berfokus pada sektor yang memerlukan kehadiran negara saja. “Tidak perlu semua (sektor),” tuturnya.
Erick mengatakan pembicaraan yang terdekat akan mencakup dua topik, yaitu BUMN pangan dan perampingan perusahaan negara secara menyeluruh. Diskusi tentang pangan akan membahas konsolidasi rantai bisnis dari sisi hulu melalui perusahaan induk atau holding PT Pupuk Indonesia (Persero). Di rantai bagian tengah ada PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau holding BUMN pangan ID Food. Sedangkan di sisi hilir ada Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik sebagai penyangga dan stabilisator harga. Pembicaraan akan membahas aspek pembiayaan sektor yang melibatkan kementerian/lembaga dan DPR.
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) bersama Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury (kedua kanan), Komisaris Utama RNI Bayu Krisnamurthi (kanan), dan Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi (kiri) saat Peluncuran BUMN Holding Pangan ID FOOD di halaman Museum Fatahillah, Jakarta, Januari 2022. Tempo/Tony Hartawan
Sedangkan kelompok diskusi kedua akan berfokus membicarakan kelanjutan konsolidasi perusahaan negara. Di tahap ini, pemerintah akan mengevaluasi setiap sektor usaha, apakah perlu digarap BUMN atau tidak. Erick memberi contoh gagasan tentang tidak lagi melibatkan perusahaan negara dalam bisnis hotel.
Polemik keterlibatan BUMN dalam bisnis hotel mengemuka dalam acara Mandiri Investment Forum 2024 yang berlangsung…
Keywords: BUMN, Erick Thohir, Prabowo Subianto, Joko Widodo, BUMN Karya, Konsolidasi BUMN, Merger BUMN, Holding BUMN, 
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…