Untung-rugi Budidaya Lobster Di Indonesia
Edisi: 21 Apr / Tanggal : 2024-04-21 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
TERBITNYA Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7 Tahun 2024 yang membuka kembali ekspor benih lobster pada 18 Maret 2024 tak mengagetkan Abdullah. Nelayan pembudi daya lobster di Telong Elong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, ini sudah tahu setelah Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelar sosialisasi regulasi itu di Mataram pada 13 Oktober 2023. Sejak saat itu, dia resah. “Kami tidak mempersoalkan perubahan peraturan, asalkan jangan membuka ekspor benur lobster,” katanya pada 13 April 2024.
Abdullah dan para nelayan pembudi daya lobster telah melontarkan protes atas rencana pemerintah melegalkan kembali ekspor benih lobster. Mereka khawatir pembukaan keran ekspor benur memicu eksploitasi besar-besaran. Saat keran ekspor ditutup pun, Abdullah melanjutkan, penangkapan benur untuk dijual di pasar gelap tetap marak. Pada 2019-2023, Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat menggagalkan sedikitnya lima upaya penyelundupan benur lobster. Penyelundupan itu hanya sebagian kecil kasus yang diungkap aparat.
Para pembudi daya khawatir eksploitasi benur besar-besaran bakal menyulitkan mereka. Apalagi, Abdullah menambahkan, pemerintah sudah menerbitkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 24 Tahun 2024 yang mengatur harga patokan terendah benih bening lobster Rp 8.500 per ekor di tingkat nelayan. Selama ini, dia menjelaskan, harga benur terbagi dua: untuk ekspor dan budi daya. Para pembudi daya biasa membeli benur Rp 5.000 per ekor. Harga patokan ini pun akan mengerek biaya pembudi daya.
Selain benih, salah satu komponen yang punya porsi cukup besar dalam biaya pembudidayaan lobster adalah pakan. Para nelayan pembudi daya lobster di Lombok biasanya memberikan pakan berupa ikan rucah yang hanya tersedia pada musim-musim tertentu. Mereka juga menggunakan kerang laut, bintang laut kecil, bulu babi, dan kepiting yang jumlahnya terbatas di alam.
Keramba lobster milik PT Teras Samudra…
Keywords: Kementerian Kelautan dan Perikanan, Benur | Lobster, ekspor benih lobster, benih lobster, Ekspor Benur, Sakti Wahyu Trenggono, Lobster, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…