Geert Wilders, Sang Otokrat

Edisi: 28 Apr / Tanggal : 2024-04-28 / Halaman : / Rubrik : KL / Penulis :


GEERT Wilders, politikus ekstrem kanan Belanda, membuat negerinya seperti “kip zonder kop”, ayam tak berkepala. Lima bulan lamanya empat partai politik pemenang pemilihan umum November tahun lalu di Negeri Tulip berembuk dan berkelit, mereka tetap gagal membuahkan kabinet. Sebuah sikon gawat di kala dua prana, Ukraina dan Timur Tengah, mengancam Eropa. Juga jika kabinet baru terbentuk.
Pasalnya, Wilders dan sayap kanan sejenisnya tengah naik daun, dari Kopenhagen sampai Bratislava, dari London sampai Budapest. Wilders menjadi patokan. Pemimpin Partai untuk Kebebasan (Partij Voor de Vrijheid/PVV) itu adalah tokoh yang berani menerjang sendi-sendi tata negara dan kehidupan politik negerinya. Apa yang bersemi di masyarakat harus dapat diejawantahkan dalam tatanan negara dan kebijakan pemerintah. Negeri harus menjiwai Negara. Sebuah tekad, jika menukik mendalam ke naluri dan menyeluruh, populis, dapat meredam aneka ragam asas, identitas, dan pendapat. Sebutlah benih proto-fasis. Tapi ini juga sebuah arus kemasyarakatan yang dapat dimanfaatkan untuk menyetir negara. 
Wilders, 60 tahun, seorang keturunan keluarga yang lama bermukim di Hindia Belanda yang korup, lalu terusir. Akarnya tertanam selaku kaum Indisch, alias Indo-Belanda, yang martabatnya di bawah kelas penguasa kolonial. Berlatar pengalaman traumatik itu, Wilders menjauhi kaum Indo, jauh dari permukiman…

Keywords: BelandaPopulismeGeert Wilders
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…