Trisno
Edisi: 28 Apr / Tanggal : 2024-04-28 / Halaman : / Rubrik : MA / Penulis :
KAU pergi, dan aku tak tahu bagaimana kau akan bisa tiba-tiba lenyap. Kau ada di antara kami, tiap kali kami berliku-liku mencari jawab tentang soal-soal hidup, urgen atau tak urgen. Kita telah ketularan melihat dunia sebagai pertanyaan, Tris—dan nekat ingin mengusutnya. Bukan untuk memuaskan kebutuhan praktis.
Kita telah ketularan Don Quixote. Milan Kundera mengingatkan bahwa Don Quixote, tokoh utama novel Cervantes itu, dianggap sinting karena tak hendak bersikap praktis, tak menerima dunia sebagaimana umumnya orang menerimanya.
Dalam umur 50-an hidalgo itu mengembara tanpa peta, di atas seekor kuda kerempeng yang tak meyakinkan, dengan kecenderungan melihat ada yang ajaib, yang fantastis, di seantero benda dan alat-alat. Kincir angin besar untuk pengairan di sebuah ladang dilihatnya sebagai gergasi yang mengancam, bukan bagian dari mesin untuk tujuan praktis sehari-hari.
Don Quixote cenderung menggugat hidup yang hanya diputar-putar tujuan praktis sehari-hari. Ia melawan dunia yang jadi banal. Ia tak hendak ikut lupa kolektif bahwa—untuk meminjam kata-kata Kundera—ada “kakilangit yang jauh”, yang “telah menghilang”…
Keywords: Milan Kundera, Don Quixote, Pemilihan Presiden, Alain Badiou, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Angst
2023-03-12angst, bagi para pemikir eksistensialis, adalah anak kandung absurditas hidup. bagaimana memaknainya?
Bukan Hiduplah Jika Tak Terus Bergerak
2023-03-19barat atau timur tak ada sebagai esensi. keduanya ada sebagai "fakta linguistik”.
Russkiy Mir
2023-03-26mereka menyebutnya rasisme berkedok ketuhanan. russkiy mir memunculkan totalitarianisme masa lalu.