Kebuasan Palsu Dan Lain-lain: Visual Wirid Bambang Ekalaja Butet Kartaredjasa

Edisi: 5 Mei / Tanggal : 2024-05-05 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :


NAMA mengandung energi. Itulah yang diyakini mendiang spiritualis asal Yogyakarta, Arkand Bodhana Zeshaprajna, setelah mempelajari kitab Manutiras—kitab tentang struktur nama—dari seorang guru India bernama Guruji Anandamurti di Kolkata, India, 1987. Sepulang ke Yogyakarta, ia menyebarkan ajaran Manutiras bahwa struktur nama sangat berpengaruh bagi jalan hidup seseorang. 
Arkand berpandangan seseorang harus memiliki nama yang cocok agar hidupnya lancar dan tak banyak rintangan. Orang Batak yang sempat kuliah di seminari dan bernama asli Immanuel Alexander Tarigan ini lalu membuka jasa konsultansi pemberian nama baru berdasarkan “hitungan-hitungan” tertentu yang dapat membuka aura positif seseorang. Tak dinyana, banyak yang terpikat oleh praktik Arkand, dari seniman sampai pengusaha. 
Kliennya diharuskan menuliskan nama baru pemberiannya sebanyak-banyaknya, minimal satu halaman kertas kuarto, setiap kali menjelang tidur malam. Tujuannya, struktur nama baru itu dapat merasuk atau meresap hingga lapisan paling halus dalam pikiran. Meskipun nama di kartu tanda penduduk tetap nama lama, ketika seorang klien menuliskan nama baru berulang, repetisi itu seperti mantra atau wirid yang melibatkan otot, saraf, mata, dan pikiran.
Butet Kartaredjasa termasuk yang percaya. Nama asli yang diberikan bapaknya, Bagong Kussudiardja, adalah Bambang Ekalaja Butet Kartaredjasa. Nama ini berasal dari kesatria wayang dalam cerita Mahabharata yang keterampilan memanahnya sepadan dengan Arjuna tapi tak pernah diakui oleh Durna sebagai murid. Terdapat pula paduan nama Batak pada nama asli Butet.

Gambar kelinci yang diberi judul Melompati Gelombang karya Butet Kartaredjasa di Galeri Nasional, Jakarta, 1 Mei 2024. Tempo/Jati Mahatmaji
Menurut Arkand, nama itulah yang harus dipakai Butet. Butet selama 90 hari terus-menerus menuliskan nama Bambang Ekalaja di kertas. Ia merasa…

Keywords: Butet KartaredjasaPameranPameran Seni
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.