Rumah sejatinya lebih dari sekadar tempat berteduh. Di ceruk gua purba atau apartemen modern yang terhubung dengan internet, hunian sesungguhnya cermin dari perjalanan panjang manusia. Buku ini mencoba memotret jejak panjang hunian manusia. Dari masa prasejarah ketika manusia pertama kali mencari perlindungan, ke era kerajaan Hindu-Buddha yang sarat dengan simbol kosmos, lalu masa Islam yang membawa nilai adab dan spiritualitas ke dalam arsitektur rumah, masa kolonial yang menata kota dengan garis tegas pemisahan sosial, serta era modern saat ini. Dalam beberapa bagian kita bisa melihat bahwa rumah tradisional bukan hanya karya para pengrajin, tetapi juga pantulan kosmologi dan nilai masyarakat. Tiap daerah menghadirkan bentuk rumah dan tata ruang yang berbeda, tapi di dalamnya selalu ada nilai yang menghubungkan manusia dengan semesta, sesama, dan Sang Pencipta. Rumah dan ruang tinggal tidak pernah hadir secara kebetulan, melainkan selalu terkait dengan sosial, budaya, politik, spiritual dan keyakinan pada zamannya. Harapan kami, buku ini bisa memberi cara pandang baru dalam melihat hunian dan perjalanan panjang masyarakat yang terus berubah.