Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Vaksin Covid-19 yang Diterima Indonesia

Kamis, 1 Juli 2021 19:28 WIB

Indonesia kembali kedatangan suplai vaksin Sinovac sebanyak 14 juta dosis dalam bentuk bahan baku (bulk) pada Rabu, 30 Juni 2021. Selanjutnya bulk vaksin itu akan menjalani proses pengolahan di Bio Farma sehingga kemudian menjadi produk vaksin jadi.

Dengan kedatangan 14 juta dosis tersebut, Indonesia kini telah menerima 118,7 juta dosis vaksin. Sekitar 91 persen dari dosis vaksin yang diterima atau sebanyak 108,5 juta dosis merupakan vaksin Sinovac. AstraZeneca menempati peringkat kedua dengan 8,17 juta dosis vaksin, disusul Sinopharm dengan 1,98 juta dosis vaksin.

Dari 108,5 juta dosis vaksin Sinovac, sebanyak 101,5 juta dosis datang dalam bentuk bulk, 4 juta dalam bentuk setengah jadi (overfill), dan hanya 3 juta yang datang dalam bentuk jadi. Sedangkan vaksin AstraZeneca dan Sinopharm yang telah datang seluruhnya dalam bentuk jadi. Sebanyak 500 ribu dosis vaksin Sinopharm merupakan sumbangan dari Uni Emirat Arab dan datang pada 1 Mei 2021 lalu.

Suplai bulk vaksin Sinovac dalam jumlah banyak tidak terlepas dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Bio Farma dengan Sinovac pada 20 Agustus 2020. Dalam perjanjian itu, disepakati bahwa Bio Farma menjadi prioritas Sinovac dalam mendapatkan bulk vaksin setelah Maret 2021 hingga akhir tahun 2021.

“Bio Farma bukan tukang jahit, tapi transfer of knowledge dan transfer of technology,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir yang ikut hadir menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman itu bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Dilansir dari situs Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), 105,5 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk belum jadi setelah diolah di Bio Farma akan menghasilkan 85 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi. Dengan demikian, per 30 Juni 2021 Indonesia memiliki total 98,2 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi dari tiga merek yang telah diterima.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelayanan Covid-19 telah menetapkan tujuh jenis vaksin untuk vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Antara lain produksi Bio Farma, Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax, dan Pfizer-BioNTech. Vaksin produksi Bio Farma merupakan vaksin jadi yang dibuat dari bulk vaksin Sinovac.

“Pfizer (datang) Agustus dan Novavax awal September rencananya. Tapi masih terus dinegokan untuk dipercepat,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Program Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi melalui pesan Whatsapp, Kamis, 1 Juli 2021.

Pemerintah sendiri menargetkan sekitar 181,5 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin pada akhir tahun. Hingga 30 Juni 2021, telah tercatat 42,74 juta orang yang telah menerima vaksin di Indonesia, atau baru 24 persen dari target pemerintah.