Tingkat keterisian rumah sakit (RS) yang mendekati 100 persen dan demi mengurangi potensi penyebaran Covid-19, membuat beberapa rumah susun (rusun) di DKI Jakarta dialihfungsikan sebagai tempat isolasi mandiri (isoman).
Kebijakan itu dituangkan dalam Keputusan Gubernur Nomor 762 Tahun 2021. Dalam dokumen itu, diatur lokasi-lokasi yang telah ditetapkan sebagai tempat isoman Covid-19 sebanyak 32 tempat yang jumlah kapasitasnya mencapai 9.461 orang, terdiri dari Gelanggang Olahraga (GOR), rusun, hingga sekolah. Selain itu, diatur pula pembiayaan untuk pengelolaan lokasi.
“Biaya yang diperlukan untuk pengelolaan lokasi sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu, dibebankan pada APBD dan atau sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” bunyi keputusan kedua Kepgub No. 762 Tahun 2021.
Dari 32 lokasi itu, terdapat Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, dan Rusun Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan. Dalam Kepgub No.762 Tahun 2021, kedua rusun itu berkapasitas masing-masing 2.550 orang dan 3.968 orang, dan menjadi dua tempat isolasi terbesar.
Sejauh ini baru Rusun Nagrak yang telah resmi digunakan. Berdasarkan pantauan ketersediaan tempat tidur isoman di halaman corona.jakarta.go.id, per 9 Juli tercatat Rusun Nagrak telah terisi sebanyak 1.767, atau 70 persen dari kapasitas.
DKI Jakarta hingga kini belum menunjukkan laju penurunan kasus. Pada 8 Juli 2021, DKI menjadi penyumbang terbanyak jumlah kasus Covid-19 harian nasional sebanyak 12.974 kasus. Jumlah tersebut melampaui rekor kasus harian provinsi sebelumnya yang mencapai 10.903 kasus pada 5 Juli 2021.
