Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Marvel Cinematic Universe Waralaba Film Paling Laris

Sabtu, 10 Juli 2021 10:57 WIB

Marvel Cinematic Universe baru saja merilis film terbaru Black Widow pada 9 Juli 2021, sekaligus menjadi film pertama dari fase keempat serial pahlawan super Marvel Comics. Ketika Marvel merilis film pertamanya Iron Man (2008) tak ada yang menyangka bahwa ternyata itu adalah awal dari sebuah kesuksesan komersial. Iron Man hanya dipandang pesaing Dark Knight Trilogy, sekuel film pahlawan super Batman—tokoh fiktif DC Comics yang merupakan rival utama Marvel Comics. 

Meski tergolong pendatang baru, Marvel hingga kini menjadi waralaba film paling sukses secara komersial di level domestik Amerika Serikat (AS) menurut data The Numbers. Apabila diukur dengan tingkat inflasi AS, pendapatan kotor Marvel mencapai 9,1 miliar dolar AS—setara Rp 132,9 triliun. Nilai yang diraih Marvel itu unggul 1,1 miliar dolar AS di atas Star Wars yang menempati peringkat kedua.

Sebelum Marvel merilis Iron Man, persaingan waralaba film di tingkat domestik AS didominasi oleh James Bond yang rilis sejak 1963 dan Star Wars yang rilis sejak 1977. Star Wars sempat menyalip James Bond sebagai waralaba film paling laris pada 2005, sebelum kemudian James Bond kembali mendominasi pada 2006. Selepas 2015, Star Wars mengkudeta posisi James Bond sebelum akhirnya posisi itu diambil alih Marvel hingga kini.

Tidak hanya di tingkat domestik, Marvel juga menjadi waralaba film paling laris di level internasional. Pendapatan box office Marvel di seluruh dunia mencapai 22,6 miliar dolar AS—setara Rp 327,7 triliun. Jumlah itu sekitar dua kali lipat nilai pendapatan seluruh dunia Star Wars yang menempati peringkat kedua.

Keuntungan kotor Marvel sebagian besar disumbang oleh pendapatan sekuel film Avengers. Semua empat film dalam sekuel Avengers berada pada lima besar film Marvel paling laris. Apabila dijumlah, sekuel itu menyumbang 2,6 miliar dolar AS pendapatan domestik Marvel atau sekitar 28 persen, sedangkan di level internasional mencapai 7,8 miliar dolar AS atau 35 persen. Avengers: Endgame—film pamungkas sekuel itu—menjadi film Marvel paling laris.

Pendapatan besar Marvel pun menjadi keuntungan bagi Disney selaku perusahaan induk Marvel. Disney mengakuisisi Marvel Entertainment pada 2009 dengan nilai sekitar 4 miliar dolar AS.