Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Penerima Dosis Terbanyak Vaksin Covid-19 Sumbangan Amerika Serikat

Jumat, 27 Agustus 2021 19:03 WIB

Amerika Serikat (AS) telah berkomitmen untuk menyumbang 111,7 juta vaksin Covid-19 ke 65 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Komitmen itu tertera menurut rilis Lembar Fakta Gedung Putih pada tanggal 3 Agustus 2021. Ke-65 negara itu sebagian besar merupakan negara berkembang di kawasan Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Dibanding 64 negara lainnya, Indonesia jadi penerima dosis terbanyak, yakni sebesar 8 juta dosis. Dengan asumsi 1 orang membutuhkan 2 dosis, maka jumlah sebanyak itu cukup untuk memberi vaksinasi kepada 4 juta penduduk Indonesia.

Jumlah yang diterima Indonesia itu pun jauh lebih tinggi dibanding sejumlah negara lainnya. Sebagai perbandingan, Filipina yang menempati peringkat kedua terbanyak memperoleh sumbangan vaksin dari Abang Sam sebanyak 6,23 juta dosis. Fiji jadi negara penerima jumlah vaksin sumbangan paling sedikit, sejumlah 150 ribu dosis.

Sebagian besar vaksin sumbangan AS disalurkan melalui COVAX Facility, program multilateral pengadaan dan distribusi vaksin Covid-19 ke seluruh dunia secara merata. Program itu dibentuk dan dijalankan oleh Gavi, the Vaccine Alliance, Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), dan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Selain itu, AS juga bekerja sama dengan organisasi regional seperti Uni Afrika dan Caribbean Community (CARCOM).

Ada sejumlah faktor dalam penentuan negara penerima dan jumlah dosis yang dihibahkan. Antara lain tingkat kasus Covid-19, tingkat kematian, tingkat perawatan di rumah sakit, tingkat vaksinasi saat ini, respon terhadap lonjakan kasus, dan kemampuan negara itu dalam menerima dan menyalurkan vaksin hingga ke individu penerima.