Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga Vaksin Astrazeneca, Termurah Secara Global di Antara Vaksin Covid-19 yang Beredar di Indonesia

Kamis, 16 September 2021 22:42 WIB

Hingga kini, Indonesia telah kedatangan sekitar 240 juta dosis vaksin Covid-19 dari 6 merek berbeda. Yakni Sinovac, Astrazeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Johnson & Johnson. Vaksin itu datang melalui skema pembelian langsung atau hibah bilateral maupun melalui skema COVAX Facility.

Dari 6 merek itu, hanya Moderna dan Johnson & Johnson yang datang melalui skema hibah. Sedangkan empat merek lainnya merupakan hasil pembelian langsung atau hibah bilateral atau COVAX. Khusus Sinovac, Pemerintah Indonesia membeli vaksin ini dalam dua bentuk, yakni bentuk jadi yang siap dipakai dan bentuk bulk atau bahan baku, yang selanjutnya diolah kembali oleh perusahaan farmasi pelat merah Bio Farma.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menyebut bahwa awalnya saat membeli 3 juta dosis vaksin Sinovac, Indonesia dikenakan harga per dosis 17 dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 241 ribu. Setelah melalui proses negosiasi, akhirnya Indonesia mendapat ratusan ribu dosis secara gratis

“Harga akhirnya sekitar 13,3 dolar AS (Rp 189 ribu), itu saat import vaksin jadi,” kata Honesti, dalam RDP Komisi VI DPR dengan PT Bio Farma, PT Kimia Farma dan PT Indofarma pada Maret lalu. Sedangkan vaksin dalam bentuk bahan baku dihargai 10,9 dolar AS atau sekitar Rp 155 ribu per dosis.

Berdasarkan data UNICEF, harga vaksin asal Cina lainnya, Sinopharm, bervariasi dari 15-36 dolar AS atau Rp 213 ribu sampai Rp 511 ribu per dosis. Harga termurah dikenakan bagi Pemerintah Argentina, sedangkan harga termahal datang dari pembelian yang dilakukan Pemerintah Hungaria. Sementara di Cina, vaksin itu dihargai sekitar 29,75 dolar AS atau Rp 422 ribu per dosis.

Harga vaksin AstraZeneca jadi yang termurah secara global dibanding lima vaksin lain yang diterima Indonesia. Berdasarkan data UNICEF, lembaga eksekutif Uni Eropa atau dikenal dengan Komisi Eropa mendapat harga 3,5 dolar AS, atau Rp 50 ribu untuk 1 dosis Astrazeneca. 

Vaksin termurah selanjutnya ialah vaksin Johnson & Johnson. Menurut UNICEF, Komisi Eropa mendapat harga sebesar 8,5 dolar AS atau Rp 121 ribu per dosis, sedangkan AS mendapat harga 10 dolar AS atau Rp 142 ribu per dosis. Vaksin ini hanya membutuhkan 1 kali suntikan untuk 1 orang.

Kemudian harga Moderna menurut UNICEF ialah 15 dolar AS atau Rp 213 ribu per dosis untuk AS, sedangkan untuk Komisi Eropa dikenakan harga 25,5 dolar AS atau Rp 362 ribu per dosis. Sebelumnya Komisi Eropa mendapat harga 18 dolar AS per dosis atau Rp 256 ribu per dosis.

Harga vaksin Pfizer/BioNTech,menurut UNICEF, adalah 19,5 dolar AS atau Rp 277 ribu per dosis untuk AS, dan 23,15 dolar AS atau Rp 329 ribu per dosis untuk Komisi Eropa. Sedangkan untuk negara berkembang, harganya lebih murah. Untuk pembelian vaksin oleh Uni Afrika, produsen vaksin mengenakan harga 6,75 dolar AS atau Rp 96 ribu per dosis. Harga termahal untuk negara berkembang ialah pembelian oleh Kolombia sebesar 12 dolar AS atau Rp 170 ribu per dosis.