Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Neraca Perdagangan Indonesia pada Oktober 2021 Surplus US$ 5,73 Miliar

Selasa, 23 November 2021 19:27 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2021 mengalami surplus US$ 5,73 miliar. Keuntungan itu didapat dari pengurangan nilai ekspor sebesar US$ 22,026 miliar dengan nilai impor sejumlah US$ 16,293 miliar.

“Demikian juga dari surplus neraca perdagangan, juga merupakan yang tertinggi di Oktober dibandingkan periode-periode sebelumnya,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin, 15 November 2021.

Jika perubahannya dibandingkan per bulan (month-to-month) dengan September 2021, maka terjadi kenaikan sekitar 31 persen. Untuk diketahui, neraca perdagangan pada September 2021 tercatat sebesar US$ 4,37 miliar. 

Sedangkan bila diukur perubahannya per tahun (year-on-year) dengan Oktober 2020, maka neraca perdagangan Oktober 2021 meningkat sekitar 60 persen. BPS mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2020 sebesar US$ 3,58 miliar.

Hasil positif neraca perdagangan Indonesia itu tidak terlepas dari kontribusi sektor industri pengolahan. Sektor itu mencatatkan nilai ekspor sebesar US$ 16,1 miliar atau sekitar 73 persen dari total nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2021. Kontribusi terbesar kedua disumbang sektor tambang dan lainnya. Sektor itu menghasilkan nilai ekspor sebesar US$ 4,5 miliar atau sekitar 21 persen dari total nilai ekspor.

 

Meski nilai ekspor dan impor dengan Cina jadi yang tertinggi, Indonesia justru mencatatkan surplus perdagangan dengan Amerika Serikat. Hubungan dagang dengan negara adidaya itu mencatatkan keuntungan sebesar US$ 1,7 miliar. Hal ini juga tidak terlepas dari penurunan nilai impor barang dari AS sebanyak US$ 147,2 juta. Sementara hubungan dagang dengan Cina menghasilkan surplus sebesar US$ 1,3 miliar.