Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPS: Inflasi Desember 2021 Capai 0,57 Persen

Kamis, 6 Januari 2022 16:55 WIB

Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) di 90 kota, inflasi pada Desember 2021 mencapai 0,57 persen. Terjadi peningkatan sebesar 0,2 persen dari tingkat inflasi di bulan sebelumnya.

Data indeks harga konsumen menunjukkan terjadi lonjakan dari angka 107,05 pada November 2021 menjadi 107,66 di Desember 2021. 

“Perkembangan harga dari berbagai komoditas pada Desember 2021 secara umum menunjukkan adanya kenaikan,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin, 3 Januari 2021.

Ditinjau secara month to month alias bulan ke bulan, inflasi pada bulan Desember 2021 tercatat sebagai yang tertinggi selama 2021. Catatan ini juga menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Sedangkan berdasarkan tahun kalender, tingkat inflasi selama Januari-Desember 2021 mencapai 1,87 persen.

Kenaikan tingkat inflasi pada Desember 2021 didorong oleh peningkatan harga sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, andil inflasi sebesar 1,61 persen.

“Yang dominan pada kelompok ini sehingga andilnya besar pada inflasi Desember ini, pertama dari komoditas cabai rawit memberikan andil 0,11 persen,” kata Margo. “Kemudian diikuti oleh minyak goreng memberikan andil sebesar 0,08 persen, dan juga telur ayam ras memberikan andil inflasi 0,05 persen.”

Data dari 90 kota, inflasi terjadi di 88 kota dan deflasi di 2 kota. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura, yakni sebesar 1,90 persen, sedangkan terendah di Pekanbaru 0,07 persen.

Inflasi yang tinggi di Jayapura disebabkan andil angkatan udara sebesar 0,94 persen. Kemudian ikan-ikanan juga turut menyumbang inflasi, yakni ikan ekor kuning sebesar 0,29 persen, dan  ikan tongkol atau ikan ambu-ambu sebesar 0,14 persen.

Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Dumai 0,13 persen dan terendah di Bukittinggi senilai 0,04 persen. Deflasi di Dumai disebabkan andil cabai merah 0,33 persen, ikan serai 0,06 persen, dan tomat 0,02 persen.