Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Omicron di Indonesia: Sebaran dan Jenis Kasus

Kamis, 27 Januari 2022 21:25 WIB

Hingga 26 Januari 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa Indonesia telah mendeteksi jumlah kasus coronavirus disease 2019 (Covid-19) varian Omicron sebanyak 1.766 kasus.  Indonesia pertama kali mendeteksi varian Omicron pada 16 Desember 2021. Dalam waktu sebulan lebih, kini jumlah kasus Omicron mendekati 2.000 kasus.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes (Badan Litbangkes) hingga 23 Januari 2022 telah berhasil melakukan pengurutan atau sekuens terhadap 1.406 genom varian Omicron. Dari 1.406 sekuens, sebagian besar ditemukan di DKI Jakarta, yakni sebanyak 1.071 kasus.

Kemudian sebaran kasus terbanyak berikutnya terdapat di Banten sebanyak 192 kasus, disusul Jawa Barat 119 kasus. Untuk diketahui, dua provinsi ini berbatasan langsung dengan DKI Jakarta dan sebagian kota atau kabupaten di dua provinsi itu termasuk dalam kawasan megapolitan Jabodetabek. 

Temuan kasus Omicron dalam jumlah banyak juga seturut dengan kenaikan keterisian ranjang Covid-19 di rumah sakit di Jakarta. Ibu kota menjadi satu-satunya provinsi dengan tingkat keterisian ranjang Covid-19 di atas 10 persen, bahkan pada 24 Januari lalu melampaui 30 persen.

Berdasarkan data yang dirilis Kemenkes, sebagian besar kasus ditemukan pada pelaku perjalanan luar negeri, yakni 1.066 kasus, disusul transmisi lokal 449 kasus. Sedangkan 251 kasus masih dalam penelusuran epidemiologi.

Pada 11 Januari 2021, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut bahwa potensi lonjakan kasus setelah periode libur panjang Natal dan Tahun Baru sangat memungkinkan. Berkaca pada gelombang Covid-19 sebelumnya, kenaikan kasus mulai terlihat pada 2-3 minggu pascaperiode libur panjang.

Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, pada 16 Januari 2022 menyebut pemerintah memperkirakan puncak kasus Covid-19 akibat varian Omicron akan terjadi  pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.