Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Utang Luar Negeri Indonesia April 2022 Turun ke US$ 409,46 Miliar

Sabtu, 18 Juni 2022 19:17 WIB

Berdasarkan catatan terbaru Bank Indonesia (BI), posisi utang luar negeri Indonesia pada April 2022 mencapai US$ 409,46 miliar. Jumlah itu menurun dari US$ 412,07 miliar di bulan sebelumnya.

Sebagian besar utang luar negeri Indonesia di bulan tersebut disumbang utang swasta sebesar US$ 210,23 miliar. Sedangkan utang pemerintah dan bank sentral berjumlah US$ 199,24 miliar.

Jika dibandingkan secara tahunan, utang luar negeri Indonesia mengalami penurunan sekitar US$ 9,11 miliar. Secara persentase, penurunannya sebesar 2,2 persen, lebih dalam dibanding penurunan tahunan utang luar negeri Maret 2022 yang hanya 1,0 persen.

 

Penurunan ini tidak terlepas dari posisi utang pemerintah dan bank sentral yang berkurang, seperti tampak pada diagram di atas. Secara tahunan, utang luar negeri pemerintah dan bank sentral menurun 7,3 persen, lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya yang sebesar 3,4 persen. Sedangkan posisi utang luar negeri swasta mencatat kenaikan sebesar US$ 3,31 miliar, setelah sempat menurun di bulan sebelumnya.

Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, penurunan utang luar negeri pemerintah terjadi akibat beberapa seri surat berharga negara (SBN) jatuh tempo pada April 2022. Selain itu, terjadi pergeseran penempatan dana oleh investor nonresiden sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global.

Sejauh ini BI menilai bahwa utang luar negeri Indonesia masih terkendali. Ini karena rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) terjaga di kisaran 32,5 persen, menurun dari 33,8 persen di bulan sebelumnya. Sebagian besar, atau 87,5 persen, dari struktur utang luar negeri Indonesia merupakan utang jangka panjang atau tenor lebih dari 1 tahun.