Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manufaktur, Lapangan Pekerjaan Peningkat Kesejahteraan Paling Efektif

Kamis, 15 September 2022 17:20 WIB

Berdasarkan laporan teknis berjudul Pathways to Middle-Class Jobs in Indonesia yang dirilis Juni 2021, Bank Dunia menemukan bahwa bidang manufaktur menjadi pekerjaan paling efektif untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk di Indonesia pada 2011 hingga 2018.

Bidang manufaktur memiliki kontribusi tertinggi untuk memperluas kelas menengah di masyarakat Indonesia, dibanding lapangan pekerjaan lain. Kemudian disusul bidang jasa, seperti perdagangan; akomodasi; dan makanan, kemudian konstruksi. Untuk diketahui, manufaktur merupakan lapangan pekerjaan penyumbang produktivitas tenaga kerja tinggi.

Perluasan kelas menengah ini ditandai dengan kehadiran pekerjaan berkualitas, yang memiliki produktivitas tinggi dan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Pekerjaan jenis ini juga menghadirkan upah tinggi dan jaminan keamanan ekonomi kelas menengah, seperti asuransi serta jaminan hari tua. Alhasil standar kehidupan masyarakat pun dapat naik.

Namun, bidang perdagangan dan jasa akomodasi dan makanan memiliki kontribusi tertinggi untuk mengurangi kelas miskin dan rentan, yakni 23,9 persen. Sedangkan manufaktur menyumbang 18,7 persen.

 

 

Selain itu buruh manufaktur juga memiliki kesempatan lebih tinggi untuk menjadi kelas menengah dibanding buruh pertanian atau jasa. Tetapi, wirausaha pada bidang perdagangan dan jasa akomodasi dan makanan memiliki kontribusi lebih tinggi untuk ekspansi kelas menengah dibanding bidang manufaktur.

 

 

Kontribusi manufaktur untuk ekspansi kelas menengah juga terlihat pada sektor formal dan informal. Sedangkan, pekerjaan formal di bidang jasa memiliki kontribusi tertinggi untuk mengurangi angka kelas miskin dan rentan. Tetapi pekerjaan informal manufaktur memiliki kontribusi sedikit lebih tinggi untuk kasus yang sama.

Berdasarkan standar Bank Dunia, selepas dari kelas rentan, masyarakat masih berada pada status calon kelas menengah (aspiring middle class). Standar kehidupan pada kelas ini tentu tidak setinggi kelas menengah. Padahal, Indonesia tengah berusaha mewujudkan bonus demografi saat ini agar dapat menjadi negara berpendapatan tinggi per kapita.

 

Bidang manufaktur–industri pengolahan–pun memiliki jumlah penerima upah terbanyak di Indonesia pada 2018, yakni sebanyak 14,5 juta orang. Dari jumlah itu, 2,2 juta orang menerima upah di atas pendapatan kelas menengah, tertinggi dibanding lapangan pekerjaan lain. Tetapi secara proporsional, masih kalah dibanding bidang lain seperti jasa keuangan dan asuransi, atau administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib.

Manufaktur pun memiliki sumbangan terbesar bagi pendapatan domestik bruto Indonesia dibanding bidang lain. Pada kuartal I 2022, angkanya sebesar Rp 866,3 triliun, kemudian meningkat menjadi Rp 877,8 triliun pada kuartal berikutnya.