Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Sejalan dengan Temuan Varian Omicron XBB

Senin, 31 Oktober 2022 17:28 WIB

Pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) belum menunjukkan tanda mereda. Kasus Covid-19 kembali menunjukkan peningkatan dalam tiga minggu terakhir. Pada pekan lalu, tepatnya tanggal 24 hingga 30 Oktober, akumulasi jumlah kasus harian Covid-19 melonjak menjadi 19.661 kasus, atau rata-rata 2.809 kasus per hari.

Kenaikan juga tampak pada indikator kasus aktif Covid-19. Setelah mengalami penurunan selama delapan minggu berturut-turut, angka kasus aktif Covid-19 kembali merangkak naik dalam tiga minggu terakhir. 

 

Berdasarkan data yang didapat Tempo, akumulasi angka kasus aktif minggu lalu mencapai 152.469 kasus, naik dari 129.246 kasus di dua minggu lalu. Kasus aktif akan bertambah jika penambahan kasus harian dengan jumlah kasus aktif sebelumnya lebih besar dibanding akumulasi jumlah kasus meninggal dan sembuh pasien Covid-19.

Kenaikan juga tampak pada indikator positivity rate. Setelah sempat turun mendekati batas aman 5 persen, angka rasio positif Indonesia kembali naik dalam empat minggu terakhir. Bahkan, angka rasio positif pekan lalu melebihi 10 persen. Angka positivity rate di atas 5 persen menandakan penularan kasus yang masif atau jumlah tes yang kurang memadai.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Tjandra Yoga Aditama, menduga tren kenaikan kasus Covid-19 tersebut diakibatkan oleh SARS-CoV-2 varian Omicron XBB.

“Kalau kenaikan ini karena sub variant baru XBB, maka itu menegaskan bahwa XBB ini lebih mudah menular, dan juga XBB paling mudah menghindar dari daya tahan tubuh kita, the most antibody-evasive SARS-CoV-2 variant," ujar Tjandra dalam keterangannya, Rabu, 26 Oktober 2022.