Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa nilai ekspor Indonesia pada Desember 2022 mencapai US$ 23,83 miliar. Angka itu menggenapkan nilai ekspor sepanjang tahun lalu menjadi US$ 291,98 miliar.
Nilai tersebut mengalami lonjakan signifikan dibanding ekspor Indonesia tahun 2021, yang menghasilkan US$ 231,61 miliar. Nilai ekspor Indonesia pun menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir.
Kenaikan itu dipengaruhi oleh pecah rekor yang terjadi berulang kali pada 2022. Awalnya, BPS mencatat nilai ekspor pada bulan Maret sebagai yang tertinggi sepanjang masa. Kemudian, rekor itu kembali terpecahkan pada bulan berikutnya. Setelah sempat menurun, nilai ekspor pun kembali melonjak signifikan pada bulan Agustus, sekaligus melampaui capaian di bulan April.
Capaian besar dari ekspor tahun lalu tidak terlepas dari situasi windfall profit alias rezeki nomplok yang dialami oleh sejumlah komoditas unggulan Indonesia di pasar internasional, seperti batu bara, minyak kelapa sawit (CPO), dan nikel. Tiga komoditas ini mengalami permintaan tinggi pada 2022. Momen lain yang mempengaruhi situasi di atas adalah invasi Rusia ke Ukraina sejak akhir Februari tahun lalu, yang berakibat pada krisis energi global.