Tingkat Inflasi Jelang Ramadan Tahun Ini Tidak Setinggi Tahun Lalu

Bulan Ramadan di Indonesia umumnya ditandai dengan peningkatan daya beli masyarakat. Alhasil, harga komoditas, terutama pangan, biasanya akan mengalami kenaikan menjelang bulan suci umat Islam tersebut.

Hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) di 90 kota menunjukkan bahwa tingkat inflasi bulanan pada Maret lalu adalah 0,18 persen. Angka tersebut naik 0,02 persen dibandingkan dengan tingkat inflasi Februari lalu. Sedangkan inflasi tahunan Maret lalu mencapai 4,97 persen, menurun dari 5,47 persen di bulan Februari.

Melihat diagram garis di atas, tampak bahwa tingkat inflasi jelang Ramadan tahun ini tidak setinggi tahun lalu. Untuk diketahui, tingkat inflasi bulanan pada April 2022 mencapai 0,95 persen.  Bahkan jika ditinjau dari inflasi tahunan, trennya menurun, berbeda dengan inflasi tahunan pada 2019, 2021, dan 2022.

Menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, inflasi pada Maret 2023 mengalami perlambatan karena kondisi permintaan konsumen. “Jadi memang permintaan di Ramadan ini tidak setinggi dengan kondisi sebelum pandemi,” tuturnya dalam konferensi pers virtual pada Senin, 3 April 2023. 

Berdasarkan andil kelompok pengeluaran, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi yang terbesar dengan menyumbang 0,18 persen terhadap inflasi bulanan Maret lalu. Sedangkan pada April 2022, kelompok yang sama memberi andil terhadap inflasi bulanan hingga 0,46 persen. 

Kemudian jika ditinjau dari andil terhadap inflasi tahunan, kelompok pengeluaran transportasi menjadi yang terbesar, dengan andil hingga 1,64 persen. Kelompok ini mengalami inflasi tahunan hingga 13,72 persen dibandingkan Maret tahun lalu.