Seekor paus sperma ditemukan mati terdampar di Pantai Yeh Malet, Karangasem, Bali, pada Rabu, 5 April 2023. Paus tersebut memiliki ukuran panjang 18,2 meter dan lingkar badan 8 meter. Sebelum dikubur, paus tersebut terlebih dahulu diotopsi untuk mengetahui penyebab kematian.
Paus sperma menjadi salah satu komoditas buruan utama saat kegiatan berburu paus masih jamak dilakukan di berbagai belahan dunia. Berdasarkan data organisasi Komisi Perburuan Paus Internasional (IWC) yang diperoleh situs Our World in Data, paus sperma merupakan jenis paus utama buruan di seluruh dunia pada dekade 1960-an. Kenaikan jumlah paus sperma yang diburu terjadi seiring penurunan pamor perburuan paus sirip, yang marak terjadi di dekade sebelumnya.
Paus diburu lantaran organ, lemak, dan tulangnya memiliki kegunaan dalam industri. Minyak dari lemak paus, khususnya paus sperma, diminati industri karena kemampuan pelumasnya yang tetap bertahan pada suhu tinggi. Di sisi lain, masyarakat di sejumlah negara juga memiliki budaya memakan daging paus, seperti di Jepang.
Penurunan perburuan paus mulai terjadi sejak 1970-an. Hal ini lantaran jumlah paus semakin langka, dan kemajuan teknologi dalam menciptakan alternatif dari bagian-bagian tubuh paus untuk industri.