Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Energi Terbarukan Lebih Aman dan Bersih Dibanding Energi Fosil

Rabu, 17 Mei 2023 13:34 WIB

Batu bara menghasilkan kematian ribuan kali lebih banyak dibanding energi surya. Fakta tersebut tercantum dalam artikel Hannah Ritchie, peneliti Our World in Data, yang membandingkan dampak dari energi terbarukan dan energi fosil.

Melalui riset dari berbagai sumber, ia mendapatkan angka tingkat kematian yang dihasilkan oleh kecelakaan dan polusi udara yang bersumber dari produksi listrik tiap jenis bahan bakar. Setiap 1 terawatt per jam (tWh) atau setara dengan 1 miliar kWh listrik yang diperoleh dari pembakaran batu bara, terdapat 24,62 kematian. Angka tersebut meningkat jadi 32,72 kasus per 1 tWh apabila batu bara yang digunakan berjenis batu bara coklat. Untuk diketahui, 1 tWh merupakan jumlah konsumsi listrik per tahun untuk 150 ribu orang di wilayah Uni Eropa (UE).

Sedangkan, 1 tWh listrik yang dihasilkan energi surya hanya berdampak pada 0,02 kasus kematian. Kemudian energi nuklir sejauh ini hanya menghasilkan 0,03 kematian per 1 tWh, 820 kali lebih rendah dibandingkan batu bara. Angka itu pun sudah termasuk dengan jumlah korban pada Insiden Chernobyl dan Insiden Fukushima. Kematian yang dihasilkan produksi listrik berbasis energi terbarukan relatif lebih rendah dibanding energi fosil, meski gas alam mencatatkan tingkat kematian yang tak kalah rendah dibanding beberapa energi terbarukan. 

Selain lebih aman, energi terbarukan juga tentu lebih bersih dibandingkan energi fosil. Sebagai contoh, untuk setiap 1 gigawatt per jam (gWh) atau setara 1 juta kWh listrik yang dihasilkan, energi surya hanya menghasilkan 5 ton emisi karbon monoksida (CO), dan energi nuklir menghasilkan 3 ton. Sedangkan listrik berbasis batu bara menghasilkan 820 ton per gWh, dan gas alam menghasilkan 490 ton per gWh. Satu gWh merupakan angka konsumsi listrik tahunan oleh 150 penduduk UE.

 

Namun, tantangan saat ini adalah upaya menurunkan ketergantungan terhadap penggunaan energi fosil. Ritchie mencatat bahwa sebagian besar atau 36 persen produksi listrik di dunia berasal dari penggunaan batu bara. Jika ditotal, sampai saat ini produksi listrik dari energi fosil memiliki proporsi 61 persen.