Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sri Mulyani Sebut Penurunan Inflasi Indonesia Cukup Baik Dibandingkan Negara Lain, Bagaimana Tren Global?

Rabu, 24 Mei 2023 15:03 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut penurunan inflasi Indonesia relatif lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain.

“Penurunan inflasi Indonesia yang cukup baik, tentu dibanding dengan banyak negara yang masih mengalami inflasi cukup tinggi merupakan sebuah prestasi,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA secara virtual pada Senin, 22 Mei 2023.

Dalam presentasinya, Sri Mulyani menampilkan grafik tingkat inflasi di berbagai negara lain seperti India, Amerika Serikat, hingga Eropa yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia.

Berdasarkan data situs Trading Economics, seperti yang tergambar dalam peta interaktif di atas, warna wilayah Indonesia relatif lebih cerah dibandingkan wilayah-wilayah yang disebut oleh Sri Mulyani. Untuk diketahui, tingkat inflasi tahunan Indonesia pada April 2023 adalah sebesar 4,33 persen. Sedangkan India sebesar 4,3 persen, dan Amerika Serikat sebesar 4,9 persen. Situs Trading Economics menyebut bahwa negara-negara bermata uang Euro alias Euro Area mengalami inflasi hingga tujuh persen pada bulan yang sama.

Beberapa negara bahkan mengalami inflasi hingga ratusan persen. Seperti Argentina (109 persen), Venezuela (436 persen), dan Suriah (139 persen). Inflasi yang tinggi ditandai dengan warna merah yang lebih gelap seperti tampak pada peta di atas.

Inflasi Indonesia yang relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara lain terjadi saat momen bulan Ramadan dan Lebaran, yang biasanya menunjukkan peningkatan harga, terutama bahan pangan. 

Mengacu pada penjelasan Kepala BPS, Margo Yuwono, penyebab inflasi yang relatif rendah pada momen tersebut adalah pasokan komoditas hortikultura tahun ini relatif terjaga karena ditopang oleh aktivitas panen sepanjang Maret sampai April 2023. Hal ini tercermin dari deflasi cabai merah dan cabai rawit yang meredam tingkat inflasi umum. Kemudian, kenaikan beberapa komoditas pangan pada April 2023 relatif lebih rendah dibandingkan momen Lebaran pada tahun-tahun sebelumnya.