Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berapa Rata-rata Jarak yang Dapat Ditempuh Mobil Listrik dengan Baterai Penuh?

Jumat, 16 Juni 2023 17:04 WIB

Meski teruji lebih ramah lingkungan dibanding mobil berbahan bakar bensin, tetapi mobil listrik masih mendapat keraguan terkait ketahanan. Berdasarkan survei yang dilakukan Ernst & Young pada 2022 di sejumlah negara, 33 persen responden mengaku ragu membeli mobil listrik lantaran ketahanan jarak tempuhnya dalam sekali cas, terbesar kedua setelah kekurangan fasilitas pengecasan (34 persen).

Meski demikian, data Badan Energi Internasional (IEA) menunjukkan bahwa jarak tempuh mobil listrik dengan kondisi baterai penuh terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021, IEA mencatat bahwa rata-rata jarak tempuh mobil listrik dengan kondisi baterai penuh adalah 349 kilometer. Jarak tersebut lebih panjang dari perjalanan Jakarta-Bandung pulang pergi dengan mobil.

Tempo pernah beberapa kali menguji ketahanan baterai mobil listrik yang dirilis Hyundai, yakni Ioniq 5. Mobil tersebut diuji coba dengan menempuh jarak Jakarta-Puncak pulang pergi sepanjang 134 kilometer, dan Jakarta-Bandung.

Ketahanan baterai mobil listrik terus mengalami peningkatan hampir tiga kali lipat dibanding tahun 2010. Saat itu, IEA mencatat bahwa rata-rata jarak tempuh mobil listrik dengan kondisi baterai penuh hanya 127 kilometer. Namun situs Visual Capitalist mencatat bahwa jarak tersebut masih kalah dari mobil berbahan bakar bensin, yang memiliki nilai tengah (median) ketahanan sepanjang 665 kilometer dengan kondisi tangki penuh.

Namun perlu digarisbawahi bahwa ketahanan baterai mobil listrik juga dipengaruhi berbagai faktor. Jarak yang dapat ditempuh dengan baterai penuh dapat berkurang 12 persen apabila berkendara pada suhu di bawah -6,7 derajat Celsius, namun dapat meningkat 41 persen jika pemanas dalam kendaraan dinyalakan. Faktor lain ialah kecepatan berkendara, serta kondisi lalu lintas.