Impor Beras Periode Januari-Agustus 2023 Alami Peningkatan Drastis

Aktivitas bongkar muat beras dari Thailand di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 13 Februari 2023. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menargetkan beras impor sebanyak setengah juta ton atau 500 ribu ton sampai di Indonesia pada 15 Februari 2023, dan langsung disalurkan ke masyarakat. Tempo/Tony Hartawan

Presiden Joko Widodo menyatakan akan membuka kembali opsi impor beras. Rencana tersebut ia utarakan saat kunjungan ke Gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor pada Senin, 11 September 2023. Menurutnya, impor diperlukan untuk menjaga stok cadangan beras pemerintah di gudang Bulog tetap aman, sehingga harga beras terkendali. Di sisi lain, ia menyebut bahwa produksi beras dalam negeri sedang menurun akibat dampak El Nino.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun ini Indonesia telah mengimpor beras sebanyak 1,59 juta ton sepanjang periode Januari hingga Agustus. Angka itu mengalami lonjakan hampir tujuh kali lipat dibanding impor beras tahun lalu. Untuk diketahui, beras yang diimpor pada periode yang sama di tahun 2022 sekitar 241 ribu ton, seperti terlihat pada visualisasi di bawah.

Asal beras impor yang masuk ke Indonesia pada tahun ini juga berbeda dibanding tahun 2022 dan tahun 2021. Dalam dua tahun sebelumnya, impor beras didominasi oleh beras asal India, namun untuk tahun ini beras impor yang masuk sebagian besar berasal dari Thailand dan Vietnam. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan India yang melarang ekspor beras non basmati sejak Juli tahun ini.

Pada akhir Maret lalu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memerintahkan Perum Bulog untuk mengimpor beras sebanyak dua juta ton hingga Desember 2023. Dalam surat penugasan Bapanas kepada Bulog, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebut bahwa  tambahan pasokan beras itu dapat digunakan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras. Beras impor juga akan digunakan untuk kebutuhan bantuan pangan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat bantuan sosial (bansos) pemerintah.