Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Saja Sektor Prioritas Investasi Cina dalam Skema Belt and Road Initiative?

Jumat, 20 Oktober 2023 13:58 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Presiden China Xi Jinping menghadiri pembukaan Belt and Road Forum For International Cooperation di Beijing, China, 15 Mei 2017. AP Photo

Pada pidato pembukaan KTT Belt and Road Forum 2023, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengharapkan Belt and Road Initiative (BRI) yang digagas Cina didasari pada prinsip kemitraan yang setara dan saling menguntungkan.

“Keberlanjutan proyek BRI harus dipastikan untuk jangka panjang dan memperkokoh fondasi ekonomi negara mitra. Bukan justru mempersulit kondisi fiskalnya,” kata Jokowi di Beijing, pada Rabu 18 Oktober 2023.

Pesan itu disampaikan di tengah kritik bahwa Belt and Road Initiative adalah alat Cina untuk menyebarkan pengaruh geopolitik dan ekonominya. Kementerian Luar Negeri Cina mencatat, pihaknya telah menandatangani dokumen kerja sama Belt and Road Initiative dengan lebih dari 150 negara, termasuk Indonesia dan lebih dari 30 organisasi internasional.

Berdasarkan penelitian lembaga Green Finance & Development Center, sektor energi dan transportasi merupakan dua sektor prioritas investasi Cina dalam inisiatif tersebut. Sekitar 50-60 persen aliran dana investasi Cina pada semester satu per tahunnya selalu ditujukan pada dua sektor tersebut.

Salah satu proyek yang bersinergi dengan BRI dalam sektor transportasi adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang baru saja diresmikan, memantik kontroversi lantaran pembengkakan biaya pembangunan serta penggunaan APBN untuk proyek yang awalnya digagas sebagai proyek business-to-business.

Dua sektor lain yang menjadi prioritas adalah logam dan pertambangan, serta real estate. Kedua bidang tersebut mendapat aliran modal yang relatif lebih besar dibanding sektor-sektor lain seperti teknologi, utilitas, pertanian, kesehatan, logistik, dan sektor-sektor lainnya.