Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringkat Indonesia di Indeks Inovasi Global Kembali Naik

Jumat, 3 November 2023 23:34 WIB

Modal ventura adalah bentuk dukungan finansial kepada bisnis yang baru merintis guna mendukung pengembangan inovasi. Foto: Canva

Dalam laporan Indeks Inovasi Global 2023 yang dirilis World Intellectual Property Organization (WIPO), Indonesia menempati peringkat 61 dari 132 negara, dengan total skor 30,3. Indonesia pun berhasil naik 14 peringkat dari peringkat di tahun 2022.

Untuk diketahui, Indeks Inovasi Global mengukur perkembangan inovasi di suatu negara. Indikator-indikator yang digunakan dalam penilaian meliputi sumber daya manusia, institusi, teknologi dan hasil kreatif serta pengetahuan pasar dan bisnis (market and business sophistication), dan lain-lain.

WIPO menempatkan Indonesia dalam kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah. Menurut WIPO, performa Indonesia pada seluruh indikator berada di atas rata-rata negara-negara yang masuk dalam kelompok pendapatan ini. Tetapi, skor Indonesia pada seluruh indikator berada di bawah rata-rata kelompok negara Asia Tenggara, Asia Timur, dan Oseania.

Sejumlah indikator yang menjadi kekuatan Indonesia dalam bidang inovasi meliputi budaya dan kebijakan entrepreneurship, pendanaan untuk perusahaan startup dan scale-up, perkembangan klaster ekonomi, kolaborasi riset dan pengembangan universitas dengan industri, diversifikasi industri domestik, ekspor barang-barang kreatif, valuasi unicorn, dan kebijakan yang mendukung iklim bisnis.

Sedangkan indikator-indikator yang menjadi kelemahan yakni artikel penelitian saintifik dan teknis, biaya pesangon, skor PISA, performa lingkungan, kesempatan pelatihan formal, pendanaan dari institusi mikro, dan lainnya.