Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III 2023 Melambat
Oleh
Selasa, 7 November 2023 16:09 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Konferensi Pers: PDB Kuartal III 2023 serta Stimulus Fiskal di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Senin, 6 November 2023. Pemerintah menyiapkan sejumlah paket kebijakan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, di antaranya bantuan pangan sampai akhir tahun dan 2024, insentif untuk sektor perumahan sampai tahun depan hingga insentif renovasi rumah bagi masyarakat miskin. TEMPO/Tony Hartawan
Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada triwulan III tahun ini mencapai Rp 3.124,9 triliun. Jika dibandingkan nilai PDB di triwulan III tahun lalu, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III tahun ini mencapai 4,94 persen.
Meski masih dalam tren positif, namun angka 4,94 persen tersebut menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan. Dalam tujuh triwulan terakhir, tepatnya sejak triwulan IV 2021, perekonomian Indonesia selalu tumbuh di kisaran 5 persen. Pada triwulan II 2023, Indonesia masih sempat menikmati pertumbuhan ekonomi 5,17 persen.
Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan III 2023 lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pola yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, kecuali pada 2020 atau ketika pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Jika mengacu pada visualisasi di atas, tampak bahwa pertumbuhan ekonomi melandai pada triwulan III 2019—pra-pandemi—serta pada pada triwulan III 2021—masih dalam masa pandemi. Namun, pada 2020 dan 2022, pertumbuhan ekonomi di triwulan III mengalami kenaikan. Untuk diketahui, perekonomian global pada tahun ini memang melambat ditambah dengan harga komoditas ekspor unggulan Indonesia yang tidak lagi setinggi tahun lalu.
Chief Economist Trimegah Securities, Fakhrul Fulvian, menyebut bahwa laporan BPS tersebut berada di bawah ekspektasi pasar yang memprediksi perekonomian Indonesia tumbuh 5,03 persen. Menurutnya, kondisi ini disebabkan oleh perlambatan pada ekspor Indonesia yang melambat dan realisasi belanja pemerintah. Hal serupa juga diutarakan Wakil Kepala Bidang Penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Jahen F. Resky.