Berapa Waktu yang Dibutuhkan untuk Melunasi Biaya Kuliah di Berbagai Negara?
Oleh
Jumat, 31 Mei 2024 15:27 WIB
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang merangsek gedung Rektorat dalam aksi demo menghapuskan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI), di Semarang, 26 Mei 2016. Mahasiswa menuntut kampus menerapkan Uang Kuliah Tunggal agar biaya kuliah terjangkau bagi mahasiswa tidak mampu. TEMPO/Budi Purwanto
Setiap negara memiliki kebijakan tersendiri tentang biaya kuliah bagi penduduknya. Beberapa negara menggratiskan biaya kuliah untuk warganya—atau hanya membayar biaya administrasi. Sedangkan sejumlah negara lain memiliki biaya kuliah yang bervariasi, tergantung apakah kampus yang dituju merupakan kampus negeri atau kampus swasta.
N26, bank digital asal Jerman, membuat sebuah riset tentang biaya kuliah untuk penduduk lokal di 50 negara, termasuk Indonesia. Penelitian tersebut mengambil sampel biaya pendidikan enam jurusan spesialis yang umum ditemukan di seluruh negara tersebut. Yakni kedokteran, keperawatan, teknik sipil, hukum, pengembang perangkat lunak (software developer), dan guru.
Selain itu, riset tersebut juga mencari tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh lulusan universitas di suatu negara untuk melunasi biaya kuliahnya. N26 menggunakan formula total biaya kuliah selama rata-rata masa studi dibagi dengan alokasi dari gaji pekerjaan pertama, dengan asumsi lulusan universitas mendapat pekerjaan pada tingkat junior dan mengalokasikan lima persen dari pendapatan tahunannya untuk membayar biaya kuliah.
Meski biaya kuliah termahal dicatatkan oleh Amerika Serikat, namun waktu yang dibutuhkan lulusan universitas untuk melunasi biaya kuliahnya di negara tersebut relatif lebih pendek dibanding Jamaika. Lulusan universitas di negara kawasan Karibia tersebut membutuhkan waktu hingga 28 tahun bekerja dengan asumsi ia menyisihkan lima persen setiap tahun dari gajinya pada level junior.
Sedangkan lulusan universitas di AS butuh waktu 19 tahun untuk melunasi biaya kuliahnya dengan kondisi yang sama. Durasi tersebut tercatat sebagai yang terlama kedua setelah Jamaika. Sedangkan lulusan universitas di Indonesia diperkirakan butuh waktu hingga 10 tahun untuk melunasi biaya kuliahnya dengan kondisi yang sama.
Faktor gaji yang diterima pekerja di suatu negara tentu turut berpengaruh selain biaya kuliah yang harus dibayarkan. Sebagai contoh, lulusan universitas di Austria dan Norwegia bahkan dapat melunasi biaya kuliah kurang dari setahun mengingat biaya kuliah yang murah serta pendapatan warganya yang besar.