Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Karbon pada Alat Elektronik

Senin, 5 Agustus 2024 17:13 WIB

Penjualan alat elektronik berupa Televisi, kulkas, telepon genggam, mesin cuci serta komputer jinjing di Jakarta, Selasa 9 Januari 2024. Wakil Ketua Umum Gabungan Perusahaan Industri Elektronik dan Alat-alat Listrik Rumah Tangga Indonesia (Gabel) Dharma Surjaputra mengaku, pasar produk-produk elektronik tampak cenderung lesu. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh sentimen perlambatan ekonomi global dan nasional hingga momentum tahun politik yang membuat konsumsi produk elektronik tertahan. Tempo/Tony Hartawan

Laporan Ekonomi Digital 2024 yang dirilis Badan PBB untuk Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) menyebut bahwa alat-alat elektronik modern turut berkontribusi terhadap penumpukan emisi gas rumah kaca dengan meninggalkan jejak karbon pada fase produksi dan penggunaannya. Data dalam laporan tersebut berdasarkan temuan dalam artikel berjudul “The Energy and Carbon Footprint of the Global ICT and E&M Sectors 2010–2015” yang terbit di jurnal Sustainability pada 2018.

Berdasarkan laporan tersebut, televisi dan komputer—disebut sebagai desktop—berkontribusi lebih signifikan terhadap emisi gas rumah kaca dibandingkan dengan perangkat elektronik lainnya. Kedua jenis perangkat ini meninggalkan jejak karbon lebih banyak dibanding laptop, tablet, dan telepon pintar (smartphone) saat fase produksi dan masa penggunaannya.

Televisi mengeluarkan jejak karbon sekitar 595 kilogram karbondioksida per perangkat selama fase penggunaannya, sementara desktop mengeluarkan 545 kilogram karbondioksida. Sebaliknya, laptop mengeluarkan 85 kilogram karbondioksida, tablet 20 kilogram karbondioksida, dan smartphone 8 kilogram karbondioksida selama fase penggunaannya. Jika mempertimbangkan total jejak karbon setiap perangkat, komputer merupakan penghasil emisi tertinggi dengan 948 kilogram karbondioksida, diikuti oleh televisi dengan 897 kilogram karbondioksida.

Namun, bukan berarti jejak karbon yang disumbangkan laptop, tablet, dan smartphone tidak signifikan. Meskipun emisi satu buah smartphone relatif rendah, jumlah mereka yang sangat banyak di seluruh dunia menciptakan dampak lingkungan yang besar, baik dalam produksi maupun limbah akhir masa pakai. 

Data di atas juga menunjukkan perbedaan tren jejak karbon pada masing-masing jenis perangkat. Perangkat bertenaga listrik seperti televisi dan komputer menghasilkan emisi lebih tinggi saat digunakan, sedangkan perangkat bertenaga baterai seperti laptop, tablet, dan telepon pintar menghasilkan sebagian besar emisinya saat fase produksi.