Kontribusi Bulu Tangkis dalam Keikutsertaan Indonesia di Olimpiade
Oleh
Rabu, 7 Agustus 2024 06:47 WIB
Aksi pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung saat mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis Korea Selatan An- Se-young pada semifinal bulu tangkis putri Olimpiade Paris 2024 di Porte De La Chapella Arena, Paris, Prancis, Minggu, 4 Agustus 2024. Gregoria gagal melangkah ke final usai kalah dari An Se-young 21-11,13-21 dan 16-21. REUTERS/Hamad I Mohammed
Andai Gregoria Mariska Tunjung tidak lolos ke semifinal tunggal putri bulu tangkis Olimpiade Paris 2024, bulu tangkis Indonesia bisa mengulangi pengalaman buruk pulang tanpa medali yang pernah terjadi pada Olimpiade London 2012. Gregoria yang kalah dari pemain Korea Selatan, An Se-young, di semifinal akhirnya memastikan perunggu sebagai medali pertama untuk Indonesia di Paris setelah pemain Spanyol, Carolina Marin, mundur setelah mengalami cedera saat semifinal.
Bulu tangkis merupakan cabang olahraga (cabor) unggulan Indonesia di Olimpiade. Bersama dengan angkat besi, bulu tangkis mendominasi catatan sumbangan medali Indonesia di Olimpiade. Ketika pertama kali dinyatakan sebagai cabor resmi di Olimpiade Barcelona 1992, bulu tangkis langsung mengantongi 2 emas dan 2 perak bagi kontingen Indonesia. Sejak itu bulu tangkis punya tradisi menyumbangkan emas bagi kontingen Indonesia, kecuali di Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Paris 2024.
Pada Olimpiade Paris 2024, Indonesia memberangkatkan enam perwakilan untuk bertarung di lima nomor yang tersedia. Namun, empat di antaranya langsung tersingkir di fase penyisihan grup, dan satu perwakilan yakni ganda putra Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto tumbang di babak 16 besar.