Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbandingan PDB per Kapita Indonesia dengan Negara ASEAN

Selasa, 8 Oktober 2024 18:01 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berserta jajarannya memberikan pemaparan pada konferensi pers APBN KiTa di Kemenkeu, Jakarta, Senin 23 September 2024. Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan APBN pada Agustus 2024 defisit Rp153,7 triliun atau 0,68 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) namun defisit tersebut masih sesuai dengan Rancangan Undang-Undang APBN 2024 yakni 2,29 persen dari PDB. TEMPO/Tony Hartawan

Laporan Bank Dunia berjudul “The Middle Income Trap” menyebutkan Indonesia dan 107 negara berkembang lainnya butuh keajaiban untuk bisa lepas dari perangkap negara berpendapatan menengah atau middle income trap. Perangkap negara berpendapatan menengah adalah istilah yang menggambarkan kesulitan negara berkembang untuk naik tingkat ke kelompok negara berpendapatan tinggi.

Pada 2023, ada 108 negara yang dikategorikan Bank Dunia sebagai negara berpendapatan menengah dengan rentang PDB per kapita di angka US$1.036-13.845 atau sekitar Rp 18,5 juta-225 juta per tahun. Indonesia termasuk di dalamnya dengan nilai PDB per kapita sebesar US$ 4.940,5 atau sekitar Rp 77 juta.

Di antara negara-negara Asia Tenggara, Indonesia merupakan negara dengan PDB per kapita terbesar kelima setelah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand. Kecuali Singapura dan Brunei Darussalam, delapan negara Asia Tenggara lainnya masih tergolong dalam kelompok negara berpendapatan menengah.

Produk domestik bruto Indonesia kini terancam disalip oleh Vietnam. Pada 2010, PDB per kapita Indonesia hampir dua kali lipat dari Vietnam. Pada tahun lalu, PDB per kapita Indonesia hanya lebih tinggi sekitar US$ 594 ketimbang negara yang beribu kota di Hanoi itu. Vietnam mampu membukukan rata-rata pertumbuhan PDB per kapita sebesar 11,3 persen, sedangkan Indonesia 4,3 persen.

Kepala Ekonom Bank Dunia, Indermit Gill, memperkirakan Indonesia butuh 70 tahun untuk mencapai seperempat pendapatan per kapita Amerika Serikat jika tidak membenahi regulasi dan memperbaiki efisiensi ekonomi. Problem utama yang dihadapi Indonesia adalah ketimpangan distribusi kekayaan sehingga pertumbuhan ekonomi tidak merata.