Menurut Pakar psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk menyebutkan bahwa ada 63 persen anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang merangkap menjadi pengusaha.
"Kecenderungannya, pengusaha tertarik ke bidang legislatif karena melihat ada kesempatan", kata dia. "Ada pengusaha, yang 63 persen itu, yang bisnisnya dari proyek-proyek APBN. Itu karenadari awal, memang mereka melihat besarnya anggaran dan mereka itu ada yang dari dulunya 'main' di situ (Senayan), Misalnya kontraktor."
Setelah resmi dilantik pada 1 Oktober 2019, para DPR periode 2019-2024 sudah mulai bekerja. Dari 575 anggota DPR, 262 memiliki latar belakang sebagai pengusaha. Mereka tercatat memiliki saham, menjabat komisaris, hingga menduduki kursi direksi di 1.016 perusahaan. Selain itu, bisnis mereka merambah sektor penyiaran, perdagangan umum, hingga industri ekstraktif. Serta 313 anggota berlatar belakang non-pengusaha.
Anggota DPR periode 2019-2024 yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha, didominasi dengan 220 laki-laki dan 40 perempuan. Selain itu terdapat 115 merupakan anggota baru, dan 147 merupakan anggota lama.