Pemanfaatan Big Data Pada Bidang Kesehatan
Kamis, 31 Oktober 2019 17:32 WIB
Dewan Ketua Pembina Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) Diah Saminarsih mengungkapkan bahwa pemerintah sudah melihat potensi pemanfaatan mahadata, populer disebutan Big data, untuk meningkatkan proses pemerintahan yang lebih efektif dan efisien.
“Ya, Satu Data itu sudah ada Pepresnya No.39 tahun 2019. Jadi memang, kalau tidak salah sudah ada empat sampai lima tahun sudah diterapkan ke instansi-Instansi pemerintah,” kata Diah di Hotel Manhattan, Jakarta Selatan, Rabu, 16 Oktober 2019.
Pemanfaatan mahadata ini sudah diterapkan berbagai bidang, seperti data perbankan, data pemasaran dan lain sebagainya. CISDI sedang menggarap penggunaan mahadata untuk dunia kesehatan. Mahadata digunakan untuk implementasi penanganan status gizi dalam lingkungan layanan kesehatan primer.
Data kesehatan yang sudah dikumpulkan nantinya akan digunakan untuk membaca tren pasien berdasarkan cara pembayarannya, jumlah orang yang taat membayar BPJS Kesehatan, membaca tren penyakit berdasarkan waktu dan memetakan wilayah mana saja yang dapat terjangkit penyakit tertentu.
Brililantoro, President director XQ Informatics, mengatakan bahwa pemerintah sudah ambil bagian dalam pemanfaatan mahadata. “Mungkin Kementerian Kesehatan mau bikin program satu data. Sekarang sudah ada effort dari pemerintah untuk menyatukan data,” ujar Brililantoro di Hotel Manhattan, Jakarta Selatan, Rabu, 16 Oktober 2019.