Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Serikat Mendominasi Kepemilikan Drone Warfare

Senin, 13 Januari 2020 15:18 WIB

Menurut data yang diperoleh oleh Jane’s Markets Forecast, kepemilikan drone warfare atau pesawat tanpa awak terbanyak dimiliki oleh pasukan militer Amerika Serikat yaitu 1,000 drone. Negara lain juga memiliki drone warfare, namun tidak sebanyak Amerika Serikat. Militer Cina memiliki drone sebanyak 68, Militer Rusia memiliki 38 drone, Indonesia memiliki 24 drone.

Teknologi drone sudah ada sejak tahun 1960-an. Penggunaan taktis ini diuji oleh intelijen Israel saat melakukan penetralisiran pertahanan udara Suriah pada awal Perang Lebanon pada tahun 1982. Militer Amerika Serikat juga mengadopsi dan menggunakan Pioneer UAV (pesawat tempur tanpa awal) yang dikembangkan oleh Israel untuk intelijen Irak pada tahun 1990-an.

Pada 3 Januari 2020, serangan Amerika Serikat menewaskan Jenderal Garda Revolusi Iran Qassem Soleiman di Baghdad, Irak. Serangan itu menggunakan drone MQ-9 Reaper, produksi General Atomics Aeronautical Systems (GA-ASI) merupakan penerus drone tempur MQ-1 Predator. Terbang perdana 2001, UAV ini digunakan Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS serta Angkatan Udara Inggris sejak 2007.