Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jakarta Ranking 10 Kota Termacet Di Dunia

Sabtu, 1 Februari 2020 20:44 WIB

Menurut survei yang dilakukan oleh Tomtom Traffic Index 2019, kota Bengaluru di India menjadi kota termacet di dunia dengan 71 persen kemacetan setiap harinya. Kota Manila di Filipina dan Bogota di Kolombia keluar menjadi kota termacet kedua dan ketiga dengan 71 persen dan 68 persen kemacetan yang terjadi setiap harinya. Jakarta berada di urutan ke 10 dengan 53 persen kemacetan yang terjadi setiap harinya.

Sejak tahun 2018, terjadi peningkatan kemacetan yang terjadi di 239 kota di seluruh dunia. Namun ada 63 kota yang mengalami penurunan kemacetan. Penurunan kemacetan dilihat dari kebijakan yang berlaku di negara tersebut serta transportasi umum yang memadai. Selain itu, perilaku para pengemudi dalam berkendara dapat memperkecil peningkatan kemacetan.

Pemprov DKI Jakarta dalam kurun waktu dua tahun, bekerja keras berupaya untuk mengurangi masalah kemacetan. Pemprov DKI Jakarta melakukan beberapa strategi seperti beroperasinya beberapa underpass dan flyover seperti underpass Matraman dan Kuningan. Kedua, penutupan perlintasan sebidang Kereta Api di Tanjung Barat dan Pasar Gaplok Senen. Ketiga, kebijakan ganjil genap dengan area yang diperluas dan waktu yang diperpanjang. Keempat mendesain ulang Jalan Thamrin dan Sudirman sehingga semakin lebar tanpa jalur lambat.

Kelima, Program Jak Lingko yang merangkul angkutan umum dalam manajemen Dinas Perhubungan DKI. Ini membuat kota tidak menunggu penumpang di sembarang tempat karena adanya sistem rupiah per kilometer. Berikutnya membuka rute-rute baru yang dilayani Transjakarta dan mengintegrasikan dengan MRT dan LRT. Diharapkan dengan strategi ini dapat mengurangi angka kemacetan Jakarta.