
H. MOHAMAD RASJIDI
Tampak pendiam dan tenang, bicaranya hati-hati -- seperti hendak melembutkan sikapnya yang keras. Namun, H.M. Rasjidi masih merasa Islam di Indonesia belum dipahami -- termasuk oleh sebagian ulama dan penguasa. ''Mereka tidak mengerti apa sebenarnya Islam. Islam seolah-olah diidentikkan dengan tukang berontak,'' ujarnya. ''Kewajiban sayalah untuk meluruskan Islam sebagaimana mestinya.''
Belajar filsafat pada Universitas Kairo, Mesir, ia orang pertama Indonesia yang meraih gelar doktor tentang Islam di Universitas Sorbonne, Prancis. Pada 1956, bekas tokoh Masyumi ini pulang ke Indonesia, dan mengajar di UI. Hanya setahun: begitu pecah pemberontakan PRRI/Permesta, Rasjidi pergi ke Kanada dan menjadi associate professor di Universitas McGill di Montreal. Pada 1963, ia direktur Islamic Centre di Washington.
Bekas guru bahasa Arab pada zaman Belanda dan Jepang ini Menteri Agama RI yang pertama, 1946. Pada 1950-an Rasjidi duta besar RI di RPA, Arab Saudi, Iran, dan Pakistan. Menjadi…