
ERIC F.H. SAMOLA
Awal 1971, Eric Samola masih di Bagian Hubungan Masyarakat PT Pembangunan Jaya, ketika direktur utamanya, Ciputra, memintanya memikirkan sejumlah wartawan yang keluar dari majalah Ekspres. ''Wah, mengurusi wartawan repot,'' katanya, kendati tugas itu diterimanya juga. Ternyata, ia bukan saja mampu membesarkan majalah TEMPO, tetapi juga mengembangkan Medika dan Swasembada, serta harian Jawa Pos di Surabaya.
Sibuk di perusahaan pers tidak membuatnya menelantarkan tugas awalnya di Jaya Group. Memulai sebagai pegawai biasa, dari keberhasilannya merebut satu-satunya lowongan tenaga sarjana hukum di antara 26 SH yang melamar, ia kini salah seorang direktur PT Pembangunan Jaya. ''Saya tidak bisa bekerja setengah-setengah,'' tulis Samola dalam Suplemen 15 Tahun TEMPO, Maret 1986, seperti hendak menjelaskan kunci keberhasilannya.
Di waktu kecil, ia ingin menjadi polisi. ''Pekerjaan itu kelihatan berwibawa sekali,'' kata Eric, yang yatim ketika berusia satu tahun, sedangkan satu-satunya adiknya masih dalam kandungan ibunya yang…