HAJI RADEN MUHAMMAD YOGIE SUARDI MEMET


Sekali di masa lampau, anak seorang serdadu Belanda sedang mematah-matahkan potlot Otong, ketika Didi datang. Teguran Didi tidak diterima sang putra serdadu, dan kedua murid HIS Majalengka, 1940, itu sepakat berduel. Perkelahian dimenangkan Didi. Ia memang ''berani, tegas, dan tidak curang,'' komentar Otong, alias dr. H.A. Abi Kusna, anggota DPRD Jawa Barat, tentang teman SD-nya itu. Didi itulah yang kini dikenal sebagai Yogie Suardi Memet, Gubernur Jawa Barat.

Dahulu, Didi ingin menjadi veld politie. Anak pasangan haji itu sangat mengagumi polisi yang di matanya mesti berpedang panjang dan bermisai melintang. Tetapi, begitu pecah Revolusi, bergabung dengan Tentara Pelajar (TP) Batalyon 400, dengan daerah operasi Cirebon.

Orang mulai terkesan akan kepemimpinan Yogie ketika ia menjabat Komandan Yon 330 Kujang I Siliwangi, dan ditugasi menghadapi gerombolan DI/TII Kahar Muzakkar di Sulawesi. Ia bertekad: pasukannya tidak akan pulang ke Bandung sebelum Kahar tertangkap.