FERMANTO SOEJATMAN


Hidup di lingkungan keluarga demokratis, Fermanto kecil suka berkelahi dan bolos sekolah. Namun, dalam hal waktu, ayahnya, Soejatman, sangat ketat. ''Mungkin karena beliau dulunya Kepala Inspeksi PJKA,'' kata Fermanto. Sikap mengabdi pekerjaan itu diwarisinya hingga kini. ''Di mana pun, saya akan bekerja mati- matian,'' katanya.

Di masa revolusi fisik, pendidikan dasarnya sempat tersendat- sendat. Namun, ketika keadaan membaik, 1949, Fermanto enggan mengulang. Ia memilih sejenis sekolah khusus yang mempersiapkan anak-anak seperti dia masuk SMP. Ini terjadi di Yogyakarta, dan selesai dalam setahun.

Di UI, anak keenam dari sembilan bersaudara itu mulai tertarik pada perbankan. Tetapi, di Fakultas Ekonomi itu, ia mandek di tingkat V. ''Saya kecewa dengan dunia pendidikan,'' katanya berdalih. Rasa kecewanya itu, konon, terbentuk sejak di SMP, lalu berlanjut ketika ia duduk di tingkat persiapan FE UI -- yang bahan ujiannya bocor.Anak Cikampek, Jawa Barat, itu lalu bergabung dengan Citibank,…