BENNY MOELJONO


Sebidang lapangan bola seperti sengaja dibangun berdekatan dengan ruang kerjanya di Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta Pusat. Di sana, para karyawan pabrik cat PT Warna Agung acap terlihat melakukan jogging di pagi hari. Atau menendang-nendang bola pada petangnya. Benny Moeljono, sang boss, memang tidak bisa lepas dari kegiatan bisnis dan sepak bola.

Almarhum ayahnya, wiraswastawan Tjioe Koen Giok, pernah mengirim Benny belajar ilmu sosial politik pada Gemeentelijke Universiteit, Amsterdam, Negeri Belanda. Pada tahun ketiga, ia memilih bekerja apa saja -- cuci piring, memetik anggur dan kentang, atau memangkas pohon peneduh jalanan -- untuk membiayai kuliah. Pada 1956, padahal sudah di tingkat terakhir, Tjioe Kian Bing, alias Benny, tidak lagi betah belajar. Ia balik ke Jakarta, dan berjualan tekstil di Pasar Pagi.

Kemudian, anak kedua dari empat bersaudara itu berdagang apa saja: alat pertanian, televisi, bahkan kunci -- sampai menangani proyek Bimas. Akhirnya ia…