
Paradoks Amir Hamzah
Paradoks Amir Hamzah
Ia Dipancung Pemuda Sosialis Dalam Revolusi Langkat, Setahun Setelah Proklamasi. Penyair Bergelar Pahlawan Nasional Ini Ditengarai Pernah Menjadi Intel Belanda.
Dia yang Tergilas Revolusi
IA salah satu pengusul bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan Nusantara. Ia membakar nasionalisme para pemuda lewat pidato-pidato radio. Sajaknya menjadi peletak dasar pemakaian bahasa Indonesia dalam puisi modern hingga hari ini. Tapi hidupnya terimpit antara semangat kemerdekaan dan nasab (keturunan). Amir Hamzah dianggap pro-Belanda karena ia menantu Sultan Langkat yang berkhidmat kepada penjajah. Namanya juga tercatat dalam dokumen rahasia intelijen Belanda untuk melawan Jepang, yang membuat pemuda sosialis marah. Amir tewas di tangan mandor kesayangannya sendiri dalam sebuah revolusi yang hendak menyatukan Republik, 20 Maret 1946.
REVOLUSI acap memakan anak-anaknya sendiri. Amir Hamzah tewas dipancung pe-muda sosialis dalam huru-hara mengusir pemerintah kolonial Belanda di Kesultanan Langkat, Sumatera Timur, pada 20 Maret 1946. Amir, penyair Pujangga Baru, sejak mula aktif dalam organisasi pergerakan yang menganjurkan kemerdekaan Nusantara dari kekuasaan Belanda.Amir merambah semua gelanggang pergerak-an menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 1945. Ia sekretaris Indonesia Muda, organisasi siswa yang aktif merumuskan Nusantara sebagai In-donesia. Ia menganjurkan pemakaian bahasa Mela-yu sebagai bahasa persatuan untuk menumbuhkan nasionalisme dalam pidato dan artikel di majalah. Ia mengajar hingga jauh ke dusun-dusun untuk mem-promosikan pentingnya kemerdekaan. Pendeknya, ia seorang republikan yang tulen.
Keywords :
Amir Hamzah ,
Keywords :
Amir Hamzah ,
-
Views :
1.698 -
Tanggal Upload :
14-08-2017 -
Edisi
25/46 -
Tanggal Edisi
2017-08-20 -
Rubrik
Full Edition -
Copyright
PT Tempo Inti Media - Subyek -
-
Cover Story
Dia yang Tergilas Revolusi, Dana Jumbo Penuh Risiko, -
Writer
-
Paradoks Amir Hamzah
Rp. 60.000
Arsip Media Lainnya

Menghadapi Ide Pembaharuan Islam
Rp. 60.000
Dua Wajah Ahok
Rp. 60.000
Timika Ditembak, Washington Menyalak
Rp. 60.000
Fessy Alwi - Taufik Basari…
Rp. 60.000
Satu Perkara Seribu Drama
Rp. 60.000
Fakta Baru Pembunuhan Munir
Rp. 60.000
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : [email protected]
Support
Support Datatempo